Tugas Berat Perawat Pasien Covid-19
Di balik hiruk penanganan wabah corona (Covid-19), ada yang bekerja dalam senyap. Dengan perlindungan diri seadanya, mereka mempertaruhkan keselamatan demi menolong pasien Covid-19. Mereka adalah petugas medis yang menangani pasien secara langsung di ruang isolasi, dengan risiko terpapar virus corona yang mematikan.
Di balik hiruk penanganan wabah corona (Covid-19), ada yang bekerja dalam senyap. Dengan perlindungan diri seadanya, mereka mempertaruhkan keselamatan demi menolong pasien Covid-19. Mereka adalah petugas medis yang menangani pasien secara langsung di ruang isolasi, dengan risiko terpapar virus corona yang mematikan.
"Tidak semua perawat mau ditempatkan di sini karena risikonya yang tinggi," kata M (47) perawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri mengawali perbincangan dengan merdeka.com baru-baru ini.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Sejak wabah corona melanda Kota Kediri, RSUD Gambiran membentuk tim dan sarana perawatan pasien yang terpapar penyakit itu. M salah satunya. Sebelum wabah terjadi, dia bertugas di bagian Pengendalian Pencegahan Infeksi (PPI). Dia dipindahkan ke bagian isolasi pasien penyakit menular untuk membantu penanggulangan Covid-19.
Meski banyak rekannya yang menolak tugas tersebut, dia justru menerima. Sebagai seorang perawat, M mengaku tida boleh menolak tugas kemanusiaan apapun risikonya. Termasuk kemungkinan terpapar virus mematikan dari pasien yang dirawat.
Menurut M, tugas yang diemban ini tidak sebanding dengan penderitaan dan ketakutan pasien yang terindikasi corona. "Setiap kali dimasukkan ruang isolasi, wajah mereka sangat tegang dan depresi. Bahkan ada yang nyaris bunuh diri karena stres," tuturnya.
Di sinilah peran M dan tenaga medis di ruang isolasi dibutuhkan. Setiap hari mereka membangun komunikasi dan membangkitkan semangat pasien untuk sembuh.
Ironisnya, tugas berat tersebut tidak diimbangi dengan pemenuhan alat perlindungan diri (APD) yang mereka pakai. Padahal setiap saat M dan teman-temannya berpotensi terpapar virus corona saat berinteraksi di ruang isolasi.
"Kami terpaksa mengurangi intensitas keluar masuk ruang isolasi karena keterbatasan APD. Di zona merah, APD hanya bisa dipakai sekali dan langsung dibuang," ceritanya.
Sebagai gantinya, dia membentuk grup WhatsApp yang terdiri dari petugas ruangan dan pasien. Sehingga komunikasi bisa dilakukan secara daring tanpa harus masuk ke dalam ruang isolasi. Selain menghilangkan kebosanan dan menyampaikan motivasi, grup WA itu juga dipakai untuk melaporkan kebutuhan pasien seperti cairan infus yang habis.
Melalui WA pula para pasien bisa saling berinteraksi dan mengenal satu sama lain, dan membangun semangat sembuh bersama-sama.
TS, perawat berusia 54 tahun yang menjadi rekan M di ruang isolasi memberikan kesaksian sama. Perawat senior ini bahkan mengalami tekanan mental di luar tempat kerjanya sejak merawat pasien corona. "Mereka mengucilkan saya karena dianggap bisa menularkan virus. Padahal tidak sesederhana itu," katanya.
Dahsyatnya pemberitaan tentang penularan corona secara langsung turut memojokkan para perawat. Tidak hanya oleh tetangga di rumah, beberapa rekan kerja di rumah sakit turut menjaga jarak dengan para tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi. Mereka tak mau tertular oleh virus mematikan yang hingga kini belum ditemukan obatnya.
Langkah ekstrem bahkan dilakukan M terhadap keluarganya. Sampai sekarang M tidak pernah menceritakan tugasnya merawat pasien corona kepada anak-anaknya. Dia tidak ingin mereka berpikir jauh dan ketakutan atas profesi yang dijalani ibunya.
"Saya juga terpaksa tidur terpisah dengan anak saya agar tidak terpapar. Sejak bertugas di ruangan ini, secara otomatis saya masuk dalam kategori ODR (orang dalam resiko)," kata M.
Untuk menjaga keluarganya, M menerapkan protokol ketat tentang kebersihan. Setelah selesai jam bertugas, dia berganti baju di ruangan khusus sebelum meninggalkan rumah sakit. Setiba di rumah, M menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan keramas, serta mencuci pakaiannya. Baru setelah itu dia bisa mendekati anak-anaknya tanpa bisa berpelukan.
Dengan kondisi tersebut, baik M maupun TS harus tetap membangun optimisme pasien di rumah sakit. Mereka juga selalu siap menjadi tempat curhat saat kondisi pasien sedang drop atau sedih. "Semua pasien harus dalam kondisi baik, nyaman dan bahagia. Karena itu modal awal untuk sembuh," kata TS.
Jika diperlukan, para perawat ini juga merangkap menjadi kurir untuk mengantarkan titipan dari keluarga pasien. Karena keterbatasan APD, pengantaran itu tidak bisa dilakukan setiap saat. Ini berbeda dengan pasien di ruang perawatan lain yang bebas keluar masuk tanpa membutuhkan perlengkapan khusus.
Karena itu ketika ditanya tentang keinginan terbesar mereka saat ini, M dan TS berharap mendapat bantuan APD agar bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal. Mereka juga berharap wabah ini segera berakhir, dan bisa menjalani kehidupan normal bersama keluarga.
"Dibutuhkan ketulusan, keikhlasan, dan percaya pada Allah untuk mengemban tugas ini. Kalau Allah tidak menghendaki kami tertular, Insya Allah aman," pungkasnya.
Saat ini terdapat 12 tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi RSUD Gambiran. Mereka bekerja secara bergilir selama 24 jam untuk memastikan pasien yang dirawat baik-baik saja.
Baca juga:
Ketua KPK Wanti-Wanti Pengadaan Barang Terkait Covid-19 Transparan & Efektif
Penjualan Video Game Cetak Rekor saat Jutaan Orang Kerja dari Rumah
Perusahaan Ini Beri Bantuan Tangani Virus Corona di Jakarta
Ridwan Kamil Ujicoba PSBB, Karantina Parsial Desa & Kelurahan di Jabar Cegah Corona
Satu Pegawai Kantor Staf Presiden Positif Virus Corona
Ada Sistem Kerja dari Rumah, Konsumsi Listrik Rumah Tangga Melonjak