Tuntut kenaikan UMK, ratusan buruh kepung Disnaker Purwakarta
Di satu sisi, banyak pabrik bangkrut dan merumahkan buruh lantaran imbas nilai tukar rupiah.
Ratusan Buruh Federasi Serikat Buruh Metal Indonesia (FSPMI) Purwakarta, Jawa Barat, demo tuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK), dan kebutuhan hidup layak. Mereka mengepung kantor Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Purwakarta, Di Jalan Veteran Purwakarta. Selasa (13/10).
Dalam aksinya, buruh melakukan long march di sejumlah ruas jalan utama, dengan menggunakan kendaraan, kemudian berorasi di halaman kantor Disnaker Purwakarta.
Dalam tuntutannya, buruh meminta kenaikan upah sebesar 20 persen dari UMK tahun sebelumnya, dengan rincian Rp 2,6 juta untuk buruh garmen, Rp 3,4 juta untuk sektor otomotif dan makanan.
Selain itu, para buruh juga menolak hasil survei Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) Purwakarta. Bahkan para buruh menilai jika Depekab sudah tidak independen, dan memihak kalangan pengusaha.
"Kami meminta adanya kenaikan untuk tahun 2016 naik sebesar 20 persen. Selain itu kami juga menolak seluruh survei kebutuhan hidup layak hasil survei dari Dewan Pengupahan Daerah," kata koordinator aksi buruh Ade.
Namun tuntutan kenaikan upah para buruh terbilang ironis, mengingat dengan tingginya harga Dollar yang berdampak terhadap mahalnya bahan baku. Kini banyak perusahaan yang mulai gulung tikar, setelah para investor tak sanggup lagi melanjutkan usahanya. Sehingga tak sedikit buruh di wilayah itu kini dirumahkan.