Uap panas keluar dari tanah resahkan warga Toba Samosir
Keramik lantai rumah warga pun terasa panas.
Warga Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, resah dengan kejadian tidak biasa. Tanah di samping rumah warga mengeluarkan uap panas mirip gas dan berbau menyengat.
Uap yang diduga berbahaya muncul pada Rabu (27/5), persis di halaman samping rumah Purasa, berjarak sekitar sepuluh kilometer dari Balige, Ibu Kota Kabupaten Toba Samosir.
"Uap panas mirip gas dan berbau menyengat yang keluar dari pori-pori tanah itu dikhawatirkan mengancam keselamatan warga sekitar, sehingga kami melaporkannya kepada pihak Pemerintah," kata salah satu warga, Purasa Silalahi di Sitoluama, Sabtu (30/5).
Memang, lanjut Purasa, sejak tiga minggu terakhir ini suhu di sekitar rumahnya sangat panas, baik siang maupun malam. Bahkan, keramik lantai rumah pun terasa panas.
Merasa curiga dengan kondisi tersebut, dia berniat untuk menggali tanah di samping rumahnya sedalam 50 sentimeter dan ternyata uap berbentuk asap dengan suhu panas pun muncul dari lobang galian. Akibat takut dengan kondisi galian yang dibuatnya, lobang segera ditutupi kembali.
"Uap panas dan berbau membuat kami merasa takut gas itu bisa terbakar, sehingga temuan tersebut langsung dilaporkan ke kepala desa setempat," jelas Purasa.
Kepala Desa Sitoluama, Moppo Tua Pangaribuan menyebutkan, uap panas yang meresahkan warga itu telah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Toba Samosir.
Diakuinya, di daerahnya memang sudah pernah ada penelitian pada 20 tahun silam dan ada tanda atau patok bahwa di daerah itu ada minyak.
"Dulu sempat ada penelitian di daerah ini. Tapi hasilnya sampai saat ini belum ada kepastian dan sekarang tiba-tiba muncul berupa gas. Kami berharap instansi terkait dapat meneliti ulang demi kenyamanan masyarakat," kata Mappo.
Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup Toba Samosir, Parulian Siregar mengatakan, pihaknya sudah meneruskan laporan penemuan warga atas ditemukannya uap panas yang meresahkan tersebut.
"Kita tengah berupaya berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan dan Energi Sumut serta pihak terkait untuk mengetahui pasti sumber uap, termasuk solusi penanganannya," kata Parulian.