Ulama se-Purwakarta sepakat tak ikut demo 2 Desember di Jakarta
Ulama se-Purwakarta sepakat tak ikut demo 2 Desember di Jakarta. Sesepuh Pondok Pesantren al Muhajirin itu pun mengaku tidak akan memberikan fasilitas berbentuk apapun bagi siapapun yang bersikeras berangkat mengikuti aksi yang dipusatkan di lapangan Monas Jakarta Pusat.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Purwakarta Kiai Abun Bunyamin mengimbau kepada seluruh umat Islam di wilayah Purwakarta untuk tidak berangkat ke Jakarta mengikuti aksi 2 Desember yang diselenggarakan oleh kelompok yang menamakan diri sebagai Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau GNPF-MUI.
Itu diungkapkan oleh Kiai yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Purwakarta tersebut di sela Acara Istighotsah di Halaman Polres Purwakarta Rabu (30/11).
Sesepuh Pondok Pesantren al Muhajirin itu pun mengaku tidak akan memberikan fasilitas berbentuk apapun bagi siapapun yang bersikeras berangkat mengikuti aksi yang dipusatkan di lapangan Monas Jakarta Pusat tersebut. Sebagai solusi, ia meminta seluruh masyarakat agar berdoa di Mesjid Jamie di wilayah masing-masing.
âª"Berdoa di Mesjid itu tidak ada mudarat sama sekali, dibandingkan dengan berangkat aksi 2 Desember, lebih banyak mudaratnya. Kami di MUI Purwakarta tidak akan memberikan fasilitas apapun bagi umat Islam yang ingin berangkat ke sana," kata Abun.
â¬
âªPernyataan senada juga disampaikan sesepuh Pondok Pesantren al Hikamus Salafiyah Cipulus Wanayasa Purwakarta Kiai Adang Badrudin yang dalam kesempatan istighotsah tersebut bertindak memberikan taushiah kepada seluruh jemaah yang hadir.
Adang berpendapat aksi 2 Desember sudah tidak lagi murni memperjuangkan kepentingan umat Islam karena sudah tercampur oleh anasir-anasir politik sehingga lebih banyak mendatangkan mudarat dibandingkan manfaat.
â¬Ia menegaskan kepentingan umat Islam di seluruh dunia itu mengejar surga, bukan mengejar jabatan politik seperti memperebutkan jabatan Gubernur Jakarta. Ia pun mengimbau agar umat Islam tidak mengikuti ajakan untuk melaksanakan salat di jalan umum atau di lapangan selagi ada Mesjid.
"Kepentingan umat Islam itu mengejar surga, bukan jabatan politik. Saya dalam kesempatan ini juga menyampaikan, makmurkan Mesjid, jangan salat di jalan umum atau lapangan selagi ada Mesjid," tutur Adang.
âªLebih jauh Adang juga mengingatkan seluruh umat Islam Purwakarta agar memilah dan memilih ulama untuk dijadikan panutan. Menurut dia semboyan 'Umat Islam harus tunduk pada Ulama' haruslah diverifikasi secara mendalam. Karena salafush shalih (ulama terdahulu yang saleh) sudah memberikan tuntunan etika dalam mengartikulasikan kepentingan politik umat.
â¬
"Etikanya itu, saat kita mendapatkan pemimpin yang adil, maka wajib bersyukur, saat kita mendapatkan pemimpin yang dzalim maka berdoa dan bersabar adalah jalan terbaik sehingga pemimpin kita mendapatkan hidayah dari Allah SWT," tegasnya.
Sedangkan Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu Andhiko juga turut menyampaikan hasil rembug antara pihak kepolisian dengan para ulama. Ia berujar Ulama Purwakarta sepakat dalam permufakatan tidak akan berangkat mengikuti aksi 2 Desember di Jakarta.
â¬
"Situasi kamtibmas itu yang paling utama, sudah kita dengar pendapat Ulama Purwakarta bahwa mereka tidak akan berangkat ikut Aksi 212 dan mengimbau agar umat Islam berdoa di Mesjid. Andai kata, ini andai kata ya, masih ada yang memaksa untuk berangkat, kami harapkan untuk segera melaporkan jumlah kekuatan massa dan harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi pada massa yang ia bawa," jelas Truno.