Ultimatum FPI, Kapolda Jabar Anton Charliyan tak takut dicopot
Ultimatum FPI, Kapolda Jabar Anton Charliyan tak takut dicopot. Anton meminta FPI dan GMBI untuk tak main hakim sendiri, dan menyerahkan persoalan hukum ke Kepolisian.
Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menyayangkan perusakan markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), yang diduga dilakukan massa Front Pembela Islam (FPI). Anton pun mengultimatum akan menindak tegas jika FPI terus berulah.
"Kalau FPI tetap demikian nanti akan saya tindak tegas. Silakan saya diusulkan mau dicopot juga tidak jadi masalah. Saya ke sini (Jabar) bukan mencari jabatan, tapi saya ke sini untuk membuat masyarakat Jawa Barat aman. Siapa pun juga yang ingin membuat rusuh di sini, berhadapan dengan kepolisian dan alat negara, dan saya sebagai Kapolda yang membawahi alat negara di sini, negara tidak akan takut kepada siapa pun juga, kami akan hadapi," ungkap Anton di Bandung, Jumat (13/1).
Anton meminta masyarakat tak terpovokasi dengan kabar hoax yang beredar di sosial media, seperti isu penusukan terhadap santri dan bentrokan antarormas.
Dia menjelaskan bahwa tidak ada anggota GMBI melakukan kekerasan atau terlibat keributan dengan FPI. Menurut Anton, yang terlibat keributan di Rumah Makan Ampera, Bandung adalah ormas lain, bukan GMBI.
"Sebelumnya karena ada salah satu anggota ormas yang bukan GMBI yang saat itu dipukuli dan dibacok oleh anggota FPI, 2 orang dan 1 orang dipukul pakai balok. Setelah begitu ormas tersebut yang bukan GMBI itu akhirnya mencari ada di rumah makan. Dan itu pun dengan tangan kosong tidak menggunakan kekerasan. Jadi tidak ada satu pun santri yang menjadi korban, apalagi penusukan, apalagi dibunuh. Ini dulu yang harus diluruskan. Yang terjadi keributan juga bukan anggota GMBI, tapi LSM di luar GMBI," tutur Anton.
Anton juga mengimbau kepada siapapun untuk tidak main hakim sendiri. Dia mengancam akan menindak tegas siapapun yang main hakim sendiri
"Dan saya mohon kepada GMBI juga agar menahan diri, serahkan permasalahan kepada hukum, jangan sampai main hakim sendiri juga. Tolong karena kita akan menangani, dan saya sangat menyesalkan tindakan pengerusakan dari FPI," terang Anton.