Umat Hindu di Bengkulu dilarang ikut mengamati gerhana matahari
Larangan itu karena bertepatan dengan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1938.
Ketua Adat Banjar Santhi Muara Dipa Kota Bengkulu I Wayan Dharmayana mengimbau umat Hindu di daerah Bengkulu agar tidak menyaksikan gerhana matahari total yang bertepatan dengan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1938.
"Umat Hindu sedang melakukan Nyepi, jadi sebaiknya tidak ikut mengamati gerhana matahari total besok," imbau Dharmayana di Bengkulu, Selasa (8/3).
Lebih jauh Dharmayana memaparkan, ada empat pantangan bagi umat Hindu saat melakukan puasa (penyepian), yakni tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (amati lelanguan) dan tidak bekerja atau melakukan kegiatan (amati karya).
Dengan alasan itu, umat Hindu tidak disarankan untuk mengamati gerhana matahari yang diperkirakan terjadi pada Rabu (9/3), pukul 06.00 WIB.
"Pengamatan gerhana bertepatan dengan mulainya Hari Suci Nyepi yang dimulai pukul 06.00 WIB dan berlangsung selama 24 jam," jelas Dharmayana.
Menurut Wayan, gerhana matahari total yang terjadi bertepatan dengan Hari Raya Nyepi merupakan fenomena alam yang patut disyukuri, meski umat hindu tidak boleh menyaksikan secara langsung gerhana matahari total yang terbilang langka ini.