Umpat temannya saat diabsen, kepala siswi di Surabaya dipukul guru
Umpat temannya saat diabsen, kepala siswi di Surabaya dipukul guru. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan, oleh gurunya, kepala korban dipukul sebanyak dua kali dengan gagang sapu.
Diduga dipukul guru olah raganya, siswi SDN dr Soetomo I di Jalan Kupang Segunting III, Surabaya, Jawa Timur mengalami luka di bagian kepala. GL (10), warga Kupang Segunting IV, dipukul dengan gagang sapu oleh SGH (28) yang merupakan guru honorer yang tinggal di Jalan Dono Wati II A, Surabaya.
Meski belum ada laporan masuk, hari ini (8/2), pihak Satreskrim Polrestabes Surabaya yang mendengar kejadian tersebut, proaktif melakukan klarifikasi dengan pihak sekolah.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan, oleh gurunya, kepala korban dipukul sebanyak dua kali dengan gagang sapu.
"Menurut keterangan kepala sekolahnya, kejadiannya hari Selasa kemarin, sekitar pukul 07.00 Wib. Kasusnya belum dilaporkan, tapi kita tetap melakukan cek dan klarifikasi kejadian ini dengan pihak sekolah," terang Shinto.
Waktu kejadian, lanjut dia, korban tengah mengikuti pelajaran olahraga yang diasuh SG. "Guru tersebut memukul korban karena saat mengabsen siswanya, korban mengumpat temannya. Dan kebetulan si guru ini membawa sapu, dia langsung memukulkan gagang sapu yang terbuat dari kayu tersebut ke kepala korban. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian kepala," terangnya.
Selain pihak kepolisian yang melakukan klarifikasi, pihak sekolah bersama Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, M Ikhsan juga telah melakukan pemeriksaan medis terhadap korban. Hasil pemeriksaan medis itu, korban memang mengalami luka lecet di bagian kepalanya.
Sekitar pukul 12.00 Wib, ibu korban dan Kepala Sekolah SDN dr Soetomo, Rusdjati Kusuma serta Kepala Dinas Pendidikan melakukan pertemuan dan menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya, orang tua korban tidak akan melaporkan kejadian tersebut, orang tua korban meminta pihak sekolah memberi jaminan kepada korban tetap bisa belajar dengan nyaman dan meminta para guru untuk melakukan hal yang sama.
"Tadi dari hasil pertemuan itu, disepakati kalau saya tidak akan lapor polisi. Tadi, kepala sekolah juga sudah memberi jaminan keamanan pada anak saya. Kesehatannya juga akan dipantau terus," ucap ibu korban, Maria.