Unesco Minta Proyek di TN Komodo Dihentikan, Ini Tanggapan Gubernur Viktor
Permintaan tersebut tertuang dalam dokumen Komite Warisan Dunia UNESCO bernomor WHC/21/44.COM/7B yang diterbitkan setelah konvensi online pada 16-31 Juli 2021.
Komite Warisan Dunia (WHC) UNESCO meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan seluruh pembangunan proyek sementara di Taman Nasional Komodo (TNK), hingga pemerintah Indonesia mengumpulkan revisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang ditinjau oleh Uni Internasional Konservasi Alam (IUCN).
Permintaan tersebut tertuang dalam dokumen Komite Warisan Dunia UNESCO bernomor WHC/21/44.COM/7B yang diterbitkan setelah konvensi online pada 16-31 Juli 2021.
-
Di mana lokasi Taman Nasional Komodo yang menjadi warisan UNESCO? Dilansir dari bigkomodo.com, Taman Nasional Komodo yang berlokasi di Labuan Bajo diakui sebagai salah satu warisan UNESCO. Lebih tepatnya untuk Pulau Komodo dan Padar yang menjadi habitat hewan langka Komodo.
-
Apa saja yang ditawarkan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Dimana Pulau Komodo terletak? Lokasi Pantas Pink ini sendiri berada di bagian selatan Pulau Komodo.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Apa keunikan yang dimiliki Pantai Pink di Pulau Komodo? Pantai Pink, yang terletak di Pulau Komodo, Indonesia, adalah sebuah pantai yang unik dan menakjubkan karena pasirnya berwarna pink. Pasir pink ini terbentuk dari butiran karang merah yang mencampur dengan pasir putih tradisional, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan.
Menanggapi hal itu Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat berterima kasih kepada UNESCO, karena ikut memperhatikan aset-aset bangsa khususnya Taman Nasional Komodo, yang menjadi konservasi alam dan juga kebanggaan NTT.
Menurut gubernur Viktor, apa yang dikerjakan oleh pemerintah Indonesia yang telah disetujui bersama juga oleh Presiden Jokowi, untuk membantu agar Taman Nasional itu mempunyai manfaat ekonomi yang luar biasa.
“Untuk pihak-pihak yang mungkin kurang setuju dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi NTT, agar bisa melakukan riset lanjutan dan juga berdiskusi bersama kami," katanya, Selasa (3/8).
Pemerintah provinsi NTT tetap menerima aspirasi UNESCO. Namun diharapkan, UNESCO juga memahami bahwa apa yang dikerjakan pemerintah tersebut, dalam rangka untuk menjaga habitat Komodo serta biota laut, yang dirusak oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
“Juga sudah diputuskan bahwa dari seluruh pulau-pulau dan laut serta kekayaan alam, kita sepakati untuk pulau Rinca kita tetapkan sebagai pulau untuk mass tourism (pariwisata masif). Pulau ini menjadi habitat komodo dan dengan ditetapkan sebagai mass tourism, tentunya kita perlu mengembangkannya. Karena itu di Pulau Rinca kita desain dan dibuat tempat untuk para pejalan kaki, sehingga mereka aman dan juga dibangun dermaga yang layak bagi kapal pengunjung,” ungkap gubernur Viktor.
Dia berharap, hasil pengembangan Taman Nasional Komodo akan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.
"Jadi ekonomi mereka bertumbuh dari pariwisata yang berkembang, dengan juga dari kedatangan pengunjung yang membawa dampak ekonomi,” tutupnya.
Baca juga:
Pemasangan Chip Komodo di Taman Nasional Komodo Capai 1.200 Ekor
Wisata Pulau Komodo dan Sekitarnya, Sajikan Panorama Alam Eksotis dan Manjakan Mata
Menjelajahi Pulau Padar yang Menawan di Taman Nasional Komodo
Komodo, Kadal Terbesar di Dunia Asli Indonesia
Serunya Menyelam Bersama Ikan Pari Raksasa di Taka Makassar
Sebut Istimewa NTT Cuma Komodo, Anggota DPR Ini Disentil Netizen: Mainnya ke Hotel Si