Unik, ini alasan Program KB di Bali 4 anak bukan 2 anak
Bahkan patung yang dibangun pun menunjukkan 4 anak. kenapa?
Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah Kabupaten Jembrana di Bali, agak sedikit unik. Bahkan patung KB yang ditempatkan pintu masuk Kota Negara, bukan dengan dua anak tetapi empat anak. padahal di daerah lain, namanya KB tentu dua orang anak.
"KB Bali pak, Ada Gede, Mede, Nyoman dan Ketut. Kalau KB negara diterapkan, tradisi nama Nyoman dan Ketut bisa hilang," celoteh warga setempat di desa Baluk, Negara Minggu (21/6) Jembrana.
Patung setinggi 2,5 meter yang baru berdiri itu tidak dibuat seperti pakem patung serupa di daerah lain. Pada prasasti di bawah patung berwarna putih ini disebutkan Patung Keluarga Bali Lestari. Dalam konsep Bali, satu keluarga memiliki empat anak.
Seperti diketahui di Bali nama anak pertama (Gede,Putu, Wayan), anak kedua (Kade, Made), anak ketiga (Komang, Nengah dan Wayan) dan terkhir anak keempat (Ketut).
Sebenarnya, kata warga setempat patung ini sudah ada sejak tahun 80-an. Kini patung tersebut direhab oleh desa dengan konsep yang lain.
"Konsep patung empat anak tersebut adalah untuk menghargai kearifan lokal Bali, yang telah diberikan turun menurun," terang Perbekel (lurah) Baluk, I Ketut Suasana, Minggu (21/6).
Menurutnya jauh sebelum program KB dengan konsep dua anak lahir, warga Bali telah mengenal pembatasan anak yang jumlahnya empat. Bahkan, Bendesa adat desa Baluk, I Ketut Sinda mengaku juga mengetahui pembangunan patung tersebut dan desa adat mendukungnya.
"Saya menilai patung ini simbol untuk kelestarian adat budaya. Tidak ada mengajak atau mengimbau," ujarnya, usai pelaksanaan upacara adat patung tersebut.
Menurutnya KB di Bali khususnya di Baluk sudah begitu sukses, jumlah KK menurun. Harapannya, catur warga, yaitu empat saudara/anak ini tetap lestari.