Upaya Menjaga Lingkungan Indonesia Tetap Berkualitas di Usia Emas pada 2045
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi signifikan dalam komitmen Indonesia menjalankan program mitigasi.
Pada masa mendatang diprediksi bahwa fenomena perubahan iklim seperti gelombang panas, curah hujan yang berlebihan, kekeringan, dan badai akan semakin meningkat.
- Sederet Upaya BUMN Wujudkan Program Pemerintah Bentuk Generasi Indonesia Emas 2045
- Kementerian Lingkungan Hidup Kirim Surat Peringatan ke 306 Kepala Daerah, Ini Masalahnya
- Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
- Perubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda Capai Indonesia Emas 2045
Upaya Menjaga Lingkungan Indonesia Tetap Berkualitas di Usia Emas pada 2045
Pemerintah harus dapat memastikan, pada usia emas Indonesia Merdeka pada 2045 lingkungan di Indonesia masih berkualitas untuk dihuni generasi mendatang, meskipun terjadi perubahan iklim.
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi signifikan dalam komitmen Indonesia menjalankan program mitigasi dan adaptasi dengan berkolaborasi bersama pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan civil society lainnya.
Pada masa mendatang diprediksi bahwa fenomena perubahan iklim seperti gelombang panas, curah hujan yang berlebihan, kekeringan, dan badai akan semakin meningkat frekuensinya dan semakin meluas seiring dengan berjalannya waktu.
Callista Daniella Bachtiar, WNI yang kini menjadi konsultan di Southpole, sebuah perusahaan swasta yang fokus pada pengurangan emisi dan penerapan aksi iklim terlibat dalam pengembangan proyek energi terbarukan dan membantu perusahaan-perusahaan multinasional untuk mengurangi dampak lingkungan.
"Mengatasi masalah iklim memang memerlukan kerja keras, terutama dalam menangani perusahaan dengan emisi besar," ujar Kelly, sapaan akrab Callista Daniella Bachtiar.
Kelly mengaku telah menemukan passionnya dalam dunia konsultasi strategi perubahan iklim. Namun, perjalanan menuju titik ini tidaklah mudah. Sejak usia 13 tahun, Kelly telah aktif terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan, mulai dari bersih-bersih pantai hingga pelepasan penyu.
Melalui dedikasi dan semangatnya, lulusan James Cook University (JCU), Singapura ini telah membuktikan bahwa dari kecilpun, bisa memiliki dampak besar dalam menjaga bumi ini. Langkahnya yang inspiratif ini tidak hanya memotivasi dirinya sendiri, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.