Update Kasus Bocah SMP Meninggal Diduga Usai Dihukum Squat Jump Guru, Kemenkes Tunggu Hasil Investigasi Disdik
Kemenkes sejauh ini belum mengetahui secara pasti soal penyebab meninggalnya siswa tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menunggu hasil investigasi terkait meninggalnya seorang siswa SMP Negeri 1 STM Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara, bernama Rindu Syahputra Sinaga pada Kamis (26/9). Rindu meninggal sepekan usai dihukum lompat jongkok atau squat jump oleh gurunya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peristiwa itu ditangani Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
- Heboh Guru di Bogor Pukul Siswa SMP hingga Lebam di Wajah, Begini Cerita Sebenarnya
- Gara-Gara Kesalahan Sepele, Bocah SMP Meninggal Usai Dihukum Squat Jump oleh Gurunya
- Update Guru Setubuhi Murid di Gorontalo: Siapa yang Menemani Korban dan Jadi Tempatnya Bercerita?
- Update Pembunuhan Siswi SMP di Palembang, Tersangka Utama Diserahkan ke Jaksa untuk Disidang
"Ini sebenarnya Dinas Pendidikan. Kita kan belum tahu pastinya kan masih dugaan, apakah itu karena squad jam sampai seratus atau faktor lain. Jadi, kita belum bisa memastikan cuma ini lagi dibereskan oleh Dinas Pendidikan di sana," kata Nadia saat ditemui di acara peresmian Ngoerah Sun, di RSUP Prof Ngoerah, Kota Denpasar, Kamis (3/10).
Namun, menurut Nadia, memang olahraga itu ada batasnya untuk anak-anak ataupun dewasa dengan beban fisiknya berlebihan pasti akan menimbulkan gangguan kesehatan. "Cuma kita di Kemenkes belum dapat informasi kronologinya seperti apa," imbuh Nadia.
Menurutnya, untuk soal hukuman fisik seperti squat jump kalau memang anaknya terlatih sebenarnya tidak menjadi masalah. Tapi, saat memberikan hukuman harus dilihat kondisi anak tersebut apakah sedang kelelahan atau tidak. Tetapi, lebih pastinya Kemenkes akan menunggu hasil investigasi dari yang berwenang.
"Kalau anak yang terlatih sih sebenarnya nggak masalah. Tapi artinya, pada waktu akan memberikan hukuman seharusnya dilihat yah, kalau ini memang benar faktor squad jam, artinya kalau sudah kelihatan anaknya kelelahan atau apa gitu harus dihentikan," ujar Nadia.
"Yang kita enggak jelas, apakah betul setelah beberapa kali squad jam terus kondisinya menjadi enggak baik, itu yang belum tahu ceritanya. Nanti kan ada investigasi," lanjut Nadia.
Sementara, pihak Kemenkes sejauh ini belum mengetahui secara pasti soal penyebab meninggalnya.
"Belum ada info. karena itu permasalahan lokal yah jadi Dinas Pendidikan. Pertama diselesaikan dulu masalahnya dan mencari kronologinya," ujar Nadia.
Sebelumnya, seorang siswa SMP Negeri 1 STM Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara Rindu Syahputra Sinaga meninggal, Kamis (26/9). Rindu meninggal sepekan usai dihukum lompat jongkok atau squat jump oleh gurunya.