Usai baku tembak, Kapolri sebut anggota Santoso tinggal 26 orang
Satu orang anak buah Santoso tewas pasca baku tembak dengan petugas pada Minggu (24/4) kemarin.
Tim Satgas Tinombala baku tembak dengan kelompok mujahidin Indonesia pimpinan Abu Wardah alias Santoso di Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (24/4) kemarin. Pihaknya berhasil melumpuhkan satu orang diduga anggota Santoso.
"Kemarin terjadi kontak tembak dan tertangkap satu orang meninggal dunia. Kita belum tahu identitas orangnya. Kemungkinan kalau tidak ada identitasnya, kemungkinan dari asing," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4).
Menurutnya, saat ini sisa anggota pimpinan Santoso tersisa sekitar 26 orang.
Namun soal dua anggota Santoso yang menyerahkan diri ke aparat keamanan karena kelaparan, ia belum mengetahuinya. Dia mengaku belum mendapatkan laporan dua orang anggota Santoso yang menyerahkan diri ke aparat keamanan.
"Kalau menyerahkan ke jajaran intelijen ya silakan saja. Mungkin perlu dikorek keterangannya tapi sampai sekarang kita belum terima," kata dia.
Sebelumnya, Tim satgas operasi Tinombala menembak mati seorang anggota kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, Minggu (24/4). Anak buah Santoso ditembak karena mencoba melawan saat akan ditangkap.
"Hari minggu di wilayah Poso, satgas Tinombala telah melakukan penegakan hukum terhadap anggota Santoso, akibat penegakan hukum itu satu orang tewas," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto di gedung Humas Polri, Jakarta, Senin (25/4).
Agus mengungkapkan, penembakan berawal saat anggota tim satgas operasi Tinombala mendapati lima orang di area persembunyian Santoso. Melihat kelimanya, lanjut Agus, salah satu anggota tim satgas pun lantas melaporkan hal tersebut kepada seniornya. Tak menunggu waktu lama, tim satgas bergerak menemui lima orang tersebut.
Namun, saat diinterogasi, bukan menjawab, salah satu dari lima orang itu justru mengayunkan parang kepada tim satgas.
"Saat ditanya dia jawab dengan ayunan parang, akhirnya yang bersangkutan kita lumpuhkan dan meninggal dunia," ujar dia.
Dari tangan kelima orang itu, kata dia, tim satgas mengamankan senjata tajam dan bom molotov. "Barang bukti satu buah bom molotov, parang, dan satu tas ransel," terangnya.
Saat ini, jenazah pun sudah dibawa tim satgas ke Rumah Sakit Polri untuk diidentifikasi.
Baca juga:
Melawan saat dibekuk, anggota Santoso ditembak mati Satgas Tinombala
Evaluasi tim satgas Tinombala, Badrodin rombak personel
3 Terpidana terorisme jaringan Santoso dipindah ke Lapas Makassar
Napu, wilayah terpencil namun terpenting dalam perburuan Santoso
Beratnya perjuangan anggota TNI-Polri buru teroris Santoso
Perjuangan berat Satgas Operasi Tinombala buru teroris Santoso
Terpecah, anggota merasa dimanfaatkan Santoso jaga istrinya
-
Bagaimana hubungan Khirani Trihatmojo dan Adira Santoso? Khiran dan Adira tampak asyik bersama, membagikan momen kebersamaan mereka di media sosial.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Apa bakat yang dimiliki Soeharsikin selain sebagai istri HOS Tjokroaminoto? Mengutip buku Menelusuri Jejak Ayahku karya Harsono, Soeharsikin mahir berpiano. Berbeda dengan suaminya yang menyukai kesenian tradisional, Soeharsikin justru tak begitu suka dengan menari dan dan gamelan. Adapun keunikan lain yang dimiliki Soeharsikin yakni pandai beternak ular serta pawang ular yang andal.
-
Siapa saja yang ikut dalam upacara HUT RI ke-78 bersama Jerome Polin? Bukan hanya Jerome, Tomo, Yusuke, dan Otsuka yang merupakan orang Jepang juga ikut upacara dan hormat pada Sang Merah Putih.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.