Usai bentrok di Gorontalo, Brimob-Kostrad peluk-pelukan
TNI dan Polri melakukan ikrar bersama di lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Mereka pun saling berpelukan.
TNI dan Polri melakukan ikrar bersama di lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Mereka berjanji tidak memperpanjang lagi bentrok yang memakan korban delapan luka itu.
Sejumlah anggota Kostrad yang berbaju loreng dan berbaret hijau tampak memeluk Brimob yang berpakaian coklat dan berbaret biru. Keduanya pun bersalam-salaman, Selasa (24/4).
Dalam ikrar bersama itu, Kostrad dan Brimob sepakat membentuk tim gabungan untuk mengusut bentrok yang terjadi Minggu (22/4) lalu. Mereka juga sepakat menjalin komunikasi antarsatuan. Mereka juga sepakat saling mendukung, memelihara keutuhan sehingga tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
Ikrar kebersamaan itu disaksikan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan muspida Gorontalo lainnya.
Kemarin Pangkostrad Mayjen M Munir, menyatakan bentrok berdarah antara Kostrad dan Brimob di Gorontalo, merupakan kesalahpahaman yang harus diperbaiki. Dia juga menegaskan pelaku bentrok akan ditindak tegas.
"TNI-POLRI harus berjalan lebih baik ke depan," kata Munir usai rapat tertutup dengan jajaran TNI-Polri di Mapolda Gorontalo.
Dia mengatakan, dalam pertemuan itu, diperoleh kesepakatan ke depan setiap pimpinan di dua lembaga negara itu, harus mengendalikan setiap prajuritnya.
Bentrok itu bermula dari satu regu Brimob yang melakukan patroli dengan menggunakan mobil truk dan melintas di depan Kantor KPU Limboto, pada minggu dinihari, dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang tak dikenal.
Empat anggota TNI mengalami luka tembak, dua lainnya terkena sabetan senjata tajam, sedang dari pihak Brimob, dua anggota cedera di bagian kepala, terkena lemparan batu.