Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong: 4 TNI dan 6 Polisi Luka-Luka
Polri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Polri menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong: 4 TNI dan 6 Polisi Luka-Luka
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon mengatakan, pihaknya bersama TNI AL telah memberikan perawatan kepada para prajurit yang menjadi korban bentrokan di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/4).
Setidaknya terdapat sebanyak empat prajurit TNI AL menjadi korban. Lalu dari pihak Brimob terdapat enam anggota Polri luka.
“Telah kami data, sampai sejauh ini ada 4 rekan kita dari TNI AL masih dalam perawatan. Demikian juga 1 personel dari Polres Tambrauw dan 5 Personel Polres Sorong Kota sudah dilakukan perawatan,” kata Johnny dalam keterangannya.
Jenderal Bintang Dua Polri itu berharap, prajurit yang terluka agar kembali pulih dan bisa untuk bersama-sama saling berkolaborasi dalam melaksanakan tugas berikutnya.
“Kepada masyarakat kami imbau terkhusus yang ada di Sorong dan semua yang ada di tanah Papua, jangan terhasut ataupun terbawa informasi yang tidak benar,” kata Johnny.
Menurut dia, baik TNI maupun Polri punya tugas menjaga kerukunan, membangun toleransi dan pesan persatuan di Tanah Papua.
“Kita harus menjaga Soliditas antara TNI-Polri,” tambah Johnny.
Johnny menambahkan, saat ini bersama pihak TNI AL sedang berupaya mencari solusi agar dinamika di lapangan bisa diselesaikan.
Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali, dengan penguatan masing-masing satuan.
“Permasalahan sudah selesai, kita masing-masing akan melakukan penyelidikan terhadap permasalahan ini untuk penegakkan hukum sesuai kriteria perbuatannya,” ujar Johnny.
Sementara dari video yang beredar nampak kerusuhan diawali di lokasi Pelabuhan Sorong, dimana terjadi cekcok saling kejar antara anggota TNI berbaju loreng dengan sejumlah anggota Brimob.
Sampai akhirnya nampak sejumlah prajurit TNI yang terkapar, dengan luka bocor di daerah kepala. Sedangkan ada beberapa anggota lagi yang telah dievakuasi ke dalam gedung Pelindo.
Diduga bentrokan terjadi akibat salah paham, ketika Anggota prajurit TNI AL Marhanlan XIV/Sorong menegur anggota Brimob Polda Papua Barat. Lantaran keluar masuk ruang tunggu pelabuhan sambil membawa penumpang tanpa tiket.