5 Fakta Mencekam Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong Papua Berujung Salam Komando Pucuk Pimpinan
Berikut fakta-fakta terkait bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong Papua
Berikut fakta-fakta terkait bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong Papua
5 Fakta Mencekam Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong Papua Berujung Salam Komando Pucuk Pimpinan
Beredar di media sosial video yang memperlihatkan bentrokan antara Brimob dan TNI AL di ruang tunggu keberangkatan Pelabuhan Sorong, Papua pada Minggu (14/4).
Dalam video yang beredar di media sosial X terlihat kisruh bermula saat anggota brimob dan TNI Al terlibat saling dorong yang berlanjut pada kekerasan fisik.
Terlihat banyak personel luka-luka akibat kejadian tersebut.
Peristiwa ini dibenarkan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar.
"Pada tanggal 14 April 2024 pukul 09.30 di pintu masuk Ruang Tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong Provinsi Papua Barat Daya telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat Daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong,"
tegas Nugraha saat dikonfirmasi, Minggu (14/4).
merdeka.com
Berikut fakta-fakta dibalik bentrokan antara Brimob dan TNI-AL di Sorong Papua yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
1. Dipicu Kesalahpahaman
Bentrokan dipicu atas kesalahpahaman antara anggota Pomal Lantamal IV/Sorong yang sedang bertugas menjaga pelabuhan saat mudik, lalu menegur Anggota Brimob Polda Papua Barat yang keluar masuk ruang tunggu pelabuhan membawa penumpang tanpa tiket.
Karena tidak terima ditegur, anggota Brimob lantas memukul Anggota TNI AL yang bertugas, sehingga memicu perkelahian di antara keduanya.
Aksi saling kejar pun terjadi, yang mengakibatkan sejumlah personel TNI terkapar dengan luka berdarah.
2. Korban luka
Dari aksi bentrokan tersebut diketahui sebanyak 4 orang anggota TNI AL dan 6 anggota Brimob mengalami luka-luka.
Hal ini disampaikan oleh Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon.
"Sampai sejauh ini ada 4 rekan kita dari TNI AL masih dalam perawatan. Demikian juga 1 personel dari Polres Tambrauw dan 5 Personel Polres Sorong Kota sudah dilakukan perawatan,"
ucap Johnny dalam keteranganya.
merdeka.com
3. Kapolda Minta Maaf
Buntut dari kejadian ini, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddiizon meminta maaf kepada TNI dan masyarakat Sorong yang aktivitasnya terganggu akibat bentrokan tersebut.
Hal ini disampaikan lewat pernyataan Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan kepada wartawan.
"Kapolda sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI khususnya dan masyarakat umumnya, serta akan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku yang menyebabkan rusaknya soliditas TNI-Polri ini," ungkap Hersan, Senin (15/4).
4. Sanksi Tegas
Menanggapi kejadian ini, baik pimpinan TNI maupun Polri bersinergi untuk segera lakukan mediasi untuk melaksanakan proses penyidikan.
Sanksi tegas akan diberikan kepada aparat yang terbukti terlibat dan melakukan pelanggaran, sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Permasalahan sudah selesai, kita masing-masing akan melakukan penyelidikan terhadap permasalahan ini untuk penegakkan hukum sesuai kriteria perbuatannya," ujar Johny.
5.Panglima TNI dan Kapolri Salam Komando
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto saling rangkul saat ditanya wartawan perihal bentrok antara brimob dan TNI AL yang terjadi di Sorong.
"Sudah berangkulan," ucap Listyo sambil merangkul Agus Subiyanto dengan tersenyum di Kantor Jasa Marga Km 70, tol Cikampek, Senin (15/4).
"Enggak ada masalah, sudah diselesaikan," tambah Agus Sambil bersalaman dengan media.
Reporter Magang: Antik Widaya Gita Asmara