Usai digembleng, kader Bela Negara wajib sebar ilmunya ke masyarakat

Diharapkan 4.500 kader angkatan pertama bisa melakukan saran ini.

Program Bela Negara mewajibkan para kader mentransformasikan ilmu ke lingkungan sekitarnya. Diharapkan 4.500 kader angkatan pertama bisa melakukan saran tersebut.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan, waktu satu bulan memang belum cukup bagi para kader mengimplementasikan ilmu Bela Negara.

"Ini tidak hanya retorika, kebanyakan kan sukarela. Di sana kita menanamkan, mengajarkan mereka baik secara fisik maupun non fisik. Memang tidak gampang, harus terus menerus. Nanti 1 tahun setelah itu, kepala daerah memanaskan lagi," kata Ryamizard di Kantor Badiklat Kemenhan, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan, Hartind Asrin menjelaskan mekanisme transformasi tersebut. Menurutnya, nanti para kader akan melakukan praktik di lapangan untuk mensosialisasikan apa yang mereka dapat mengenai kesadaran bela negara dan akan di evaluasi oleh tim penguji dari Kemenhan.

"Nanti dia bisa melatih tidak yang 4500, waktu dia ngajar nanti kita uji dan tim evaluasi akan berkunjung dalam melatih para kader di 2016," papar Hartind.

Seperti diketahui, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu secara resmi membuka kegiatan pembentukan kader pembina Bela Negara di Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemhan, Jalan Salemba Raya, Jakarta.