Usai disemprot obat nyamuk, kepala Bocah GW ditutup plastik oleh ibunya hingga tewas
Namun belum dapat dipastikan apakah GW tewas akibat disemprot obat nyamuk atau ditutup dengan plastik.
Tragis benar nasib GW (5) yang diduga dianiaya hingga tewas oleh ibu kandungnya, NW (30). Pemicunya ialah kekesalan NW karena anaknya itu dalam beberapa bulan terakhir sering mengompol. Kini NW telah ditetapkan tersangka oleh Polres Jakarta Barat.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Roycke Langie menerangkan bagaimana NW melakukan aksinya. NW diduga menyemprotkan racun obat nyamuk kepada GW untuk mendiamkan anaknya dari suara tangisan. Dari TKP di rumah kos yang beralamat di Jalan Asem Raya Nomor 1 RT 06 RW 08 Kebon Jeruk, polisi mengamankan obat nyamuk semprot yang digunakan pelaku.
"Menurut pemeriksaan sementara pelaku menggunakan ini untuk mendiamkan. Disemprot supaya dia diam. Padahal kita tahu sama-sama ini racun," jelas Roycke saat menggelar rilis di Mapolres Jakarta Barat, Minggu (12/11).
Selain itu, NW juga disebut menutup kepala anaknya dengan kantong plastik berwarna merah. Tangan dan kaki korban juga diikat menggunakan tali rafia. "Semua barang bukti ditemukan di TKP dan sinkron dengan keterangan pelaku," sebutnya.
Belum bisa dipastikan apakah GW meninggal karena racun dari obat nyamuk atau karena kepala yang ditutup kantong plastik. Penyebab kematian masih didalami tim forensik dan Biddokkes.
Pihaknya menduga tersangka telah sering mengikat korban saat sedang menangis. Karena polisi juga menemukan ada bekas luka di beberapa bagian tubuh korban. "Bisa saja sering diikat kalau nangis karena ada luka-luka yang beberapa hari sudah dilakukan," jelasnya.
NW adalah orang tua tunggal bagi GW. Ia tinggal di rumah kos dan sehari-hari bekerja serabutan seperti menjadi buruh cuci untuk warga sekitar tempat tinggalnya. Roycke mengatakan belum mengetahui apakah motif penganiayaan juga berkaitan dengan kondisi ekonomi tersangka. Hal itu juga akan didalami penyidik.
Saat kondisi GW sudah tak bergerak, NW juga sempat membawa anaknya ke RS dengan jasa ojek online dan pemilik kos serta Ketua RT setempat. Namun setelah sampai RS dinyatakan telah meninggal dunia. "Tersangka panik karena anak itu sudah tidak bergerak sehingga dibawa ke rumah sakit," ujarnya.