Usai sita buku The Missing Link G30S, polisi perketat penjualan buku
Selain buku, pengawasan juga dilakukan terhadap peredaran atribut bergambar atau berlogo paham komunisme.
Meski Presiden Joko Widodo meminta aparat penegak hukum tak bersikap berlebihan dalam menyikapi simbol-simbol berbau komunisme, Polres Sukoharjo justru semakin memperketat pengawasan dan penjualan buku di wilayah hukumnya. Langkah ini diambil setelah polisi menemukan dan menyita empat eksemplar buku The Missing Link G 30 S yang dinilai berbau unsur komunisme.
"Temuan kemarin itu harus kita jadikan acuan untuk meningkatkan pengawasan. Kami sudah memerintahkan seluruh kapolsek di Sukoharjo untuk melakukan pengawasan dan penyisiran," ujar Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai kepada merdeka.com, Sabtu (14/5).
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Siapa Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah, yang juga dikenal sebagai suami Beby Tsabina, adalah anggota DPR-RI periode 2019-2024.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Gayanti Hutami lulus SMA? Momen kelulusan SMA Gayanti bareng ibunya di tahun 2018 tuh epic banget deh.
Selain buku, pengawasan juga dilakukan terhadap peredaran atribut bergambar atau berlogo paham komunisme. Dia menginstruksikan anggotanya untuk proaktif untuk mengumpulkan barang-barang yang berkaitan dengan unsur komunisme.
"Sosialisasi juga kami lakukan kepada masyarakat, sekolah dan kampus, terutama soal nasionalisme," katanya.
Terkait temuan buku dengan sub judul Misteri Sjam Kemaruzzaman & Biro Chusus PKI di sebuah toko swalayan di Desa Gentan, Kecamatan Baki tersebut, Andy mengaku belum mengambil tindakan lanjutan. Apalagi membawa penjual dan penerbit ke ranah hukum.
"Kami baru menyita 4 buku itu saja sebagai barang bukti. Belum ada tindakan lanjutan, baik ke tokonya atau penerbitnya," kata Andy.
Penyitaan buku The Missing Link G 30 S pekan lalu, lanjut Andy, berkat adanya laporan masyarakat. Pihaknya langsung menerjunkan petugas dari Polsek Baki untuk mengecek dan kemudian langsung menyita keberadaan buku tersebut.
"Buku tersebut memang tidak mengajarkan doktrin komunisme atau ajaran Partai Komunis Indonesia (PKI), tapi tetap mendapat perhatian serius," ucapnya.
(mdk/noe)