Tokoh Laskar Pelangi dan Unsur Intrinsik dalam Ceritanya, Berikut Penjelasannya
Novel Laskar Pelangi menjadi bahan ajar ilmu sastra Indonesia akibat kekayaan dalam cerita dan penokohannya.
Novel Laskar Pelangi menjadi bahan ajar ilmu sastra Indonesia akibat kekayaan dalam cerita dan penokohannya.
Tokoh Laskar Pelangi dan Unsur Intrinsik dalam Ceritanya, Berikut Penjelasannya
"Laskar Pelangi" adalah sebuah novel karya Andrea Hirata yang mengisahkan tentang perjuangan sekelompok anak-anak miskin di desa Gantong, Pulau Belitong, untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Salah satu tokoh Laskar Pelangi yang signifikan adalah Ikal, yang bersama dengan sahabat-sahabatnya berjuang untuk terus belajar dan meraih mimpi.
Tak hanya menyelami karakter tokoh Laskar Pelangi, unsur intrinsik novel Laskar Pelangi pun telah menjadi bahan pembelajaran sastra Indonesia. Novel ini tidak hanya menggambarkan perjuangan Laskar Pelangi dalam meraih pendidikan yang layak, tetapi juga menyentuh nilai-nilai persahabatan, keberanian, dan semangat pantang menyerah
Novel merupakan salah satu karya sastra yang banyak disukai masyarakat. Seiring perkembangan zaman ide cerita yang diangkat dalam sebuah novel jadi semakin beragam. Tak hanya terkait kehidupan asmara tetapi juga isu sosial, agama hingga politik dan budaya. Dan salah satu novel yang cukup populer di tengah masyarakat Indonesia adalah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka.
-
Siapa tokoh utama Laskar Pelangi? Tokoh utama dalam novel 'Laskar Pelangi' karya Andrea Hirata adalah Ikal. Ikal adalah sosok cerdas, tekun, dan penuh semangat yang berasal dari keluarga miskin di desa Gantong, Pulau Belitong.
-
Apa itu Laskar Pelangi? Cerita Laskar Pelangi Andrea Hirata lahir di Belitung merupakan seorang penulis novel Laskar Pelangi. Karyanya itu lantas dijadikan film dan berhasil merenggut perhatian pecinta film di Indonesia. Alur cerita Laskar Pelangi ini menggambarkan kondisi pendidikan yang ada di Desa Hantong tepatnya di SD Muhammadiyah Gentong. Tempat belajar itu sudah tak layak pakai dan hendak ditutup.
-
Bagaimana alur cerita Laskar Pelangi? Dalam novel ini alur yang digunakan adalah jenis alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal dan kawan-kawannya bersekolah sampai mereka semua beranjak dewasa.
-
Apa tema utama Laskar Pelangi? Novel Laskar Pelangi mengangkat tema perjuangan dan semangat para siswa. Keterbatasan bukan halangan untuk tetap semangat bersekolah dan mengejar cita-cita.
-
Kenapa Laskar Pelangi berpengaruh? Kisah anak-anak dalam ‘Laskar Pelangi’ menghadirkan pandangan yang berbeda tentang masa kecil. Meskipun diwarnai oleh keceriaan dan tawa di sekolah, kisah ini juga menggambarkan realitas kehidupan yang keras.
-
Kenapa Laskar Pelangi ditulis? Novel ini terinspirasi dari kisah nyata penulis yang juga berasal dari Belitung.
Saking populernya, novel Laskar Pelangi juga diangkat ke layar lebar. Oleh karena itu, menarik untuk mengetahui latar tokoh Laskar Pelangi beserta unsur intrinsik ceritanya guna memahami nilai-nilai yang dibawakan di dalamnya.
Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan. Namun, keterbatasan tersebut tak lantas membuat anak-anak menyerah dengan impiannya.
Lebih jauh berikut ini informasi mengenai tokoh Laskar Pelangi dan unsur intrinsik novelnya secara lengkap, dirangkum merdeka.com melalui digilib.uinsby.ac.id.
Pengenalan Tokoh Laskar Pelangi
- Ikal
Tokoh utama dalam novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata adalah Ikal. Ikal adalah sosok cerdas, tekun, dan penuh semangat yang berasal dari keluarga miskin di desa Gantong, Pulau Belitong. Ikal merupakan narator utama dalam cerita ini dan menjadi penggerak serta penyatu kelompok "Laskar Pelangi."
Ikal bersama dengan sahabat-sahabatnya seperti Lintang, Mahar, Sahara, A Kiong, Harun, dan yang lainnya membentuk kelompok "Laskar Pelangi" sebagai respons terhadap kondisi sekolah yang buruk dan minim fasilitas. Ikal memimpin kelompok ini dengan semangat dan tekad untuk memberikan arti pada pendidikan mereka meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.
Seiring berjalannya waktu, Ikal tumbuh menjadi pemimpin yang menginspirasi, tidak hanya untuk teman-temannya tetapi juga untuk pembaca novel ini. Ikal memiliki impian besar untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi, dan semangatnya menjadi salah satu pendorong bagi anggota Laskar Pelangi untuk tetap berjuang meskipun dihadapi oleh banyak kesulitan.
Melalui tokoh Ikal, Andrea Hirata menggambarkan kekuatan tekad, semangat juang, dan harapan untuk meraih pendidikan yang lebih baik, serta memperjuangkan hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Ikal adalah cermin dari semangat perjuangan anak-anak miskin di desa Gantong yang ingin mengubah nasib mereka melalui jalur pendidikan.
Selain Ikal, ada tokoh Laskar Pelangi lain yang tak kalah signifikan perannya dalam cerita. Tokoh Laskar Pelangi tersebut adalah Lintang, Sahara, Mahar, Akiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Adapun penjabaran watak dan karakternya adalah sebagai berikut:
- Lintang adalah teman sebangku Ikal yang sangat jenius. Ia berasal dari keluarga nelayan miskin yang tidak mempunyai perahu namun harus menghidupi 14 jiwa. Minatnya untuk sekolah sangat besar. Hal ini ditunjukkan sejak pertama kali di sekolah dan selalu aktif di kelas. Namun, sangat disayangkan cita-citanya untuk menjadi ahli matematika terpaksa harus ia korbankan. Mengingat ia harus menggantikan peran ayahnya yang telah meninggal sebagai tulang punggung keluarga.
- Sahara adalah satu-satunya anak gadis anggota Laskar Pelangi. Sifatnya keras kepala, patuh terhadap agama, memiliki pendirian kuat, pandai dan ramah.
- Mahar memiliki paras tampan, tubuhnya kurus dan berbakat di bidang seni. Saat dewasa, sempat menganggur karena ibunya sakit-sakitan. Suatu hari nasib baik menghampirinya, salah seorang petinggi mengajaknya membuat dokumentasi permainan tradisional. Mahar juga berhasil meluncurkan novel persahabatan.
- AKiong merupakan salah satu tokoh dalam novel Laskar Pelangi adalah keturunan Tionghoa yang menjadikan Mahar sebagai suhunya. Meski buruk rupa, namun baik hati dan suka menolong.
- Syahdan merupakan sosok yang tidak menonjol dan tidak pernah diperhatikan. Namun, ia mempunyai cita-cita menjadi aktor. Berkat kerja kerasnya, ia berkesempatan menjadi aktor meskipun perannya kecil. Akhirnya, karena bosan ia memutuskan kursus komputer dan menjadi network designer.
- Kucai selalu dipercaya menjadi ketua kelas dalam setiap generasi sekolah. Akibat kurang gizi, ia mengalami rabun jauh dan penglihatannya melenceng. Sejak kecil mahir sebagai politikus dan saat dewasa menjadi ketua fraksi DPRD Belitung.
- Borek adalah laki-laki yang ingin selalu tampil macho. Saat dewasa, ia bekerja sebagai kuli.
- Trapani adalah pria tampan ini baik hati dan pandai. Namun, karena terlalu bergantung dengan ibunya membuatnya tinggal di rumah sakit jiwa.
- Harun adalah tokoh dalam Laskar Pelangi yang mempunyai keterbelakangan mental sehingga memulai sekolahnya terlambat. Ia memiliki sifat jenaka.
Itulah tokoh Laskar Pelangi yang paling utama dan paling disorot dalam novel ini.
Tema, Plot, dan Alur Cerita
Novel Laskar Pelangi mengangkat tema perjuangan dan semangat para siswa. Keterbatasan bukan halangan untuk tetap semangat bersekolah dan mengejar cita-cita. Sementara unsur intrinsik novel Laskar Pelangi lainnya adalah plot atau alur cerita. Dalam novel ini alur yang digunakan adalah jenis alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal dan kawan-kawannya bersekolah sampai mereka semua beranjak dewasa.
Meski begitu, banyak cerita yang masih menjadi misteri, dan misteri tersebut berada pada novel sekuel tetralogi Laskar Pelangi lainnya. Lalu, latar tempat sebagai unsur intrinsik novel Laskar pelangi ini di antaranya adalah sebagai berikut:
- Di Sekolah Dasar Muhammadiyah (Hirata, 6 : 2006)
- Di bawah Pohon (Hirata, 159 : 2006)
- Di dalam Gua (Hirata, 396 : 2006)
Selanjutnya suasana yang terjadi dalam cerita novel Laskar Pelangi di antaranya yakni menyenangkan, menegangkan, dan juga mengharukan.
Penggunaan sudut pandang sebagai salah satu unsur intrinsik novel Laskar Pelangi yang pertama, yakni tokoh aku (Ikal) yang menjadi pelaku utama. Sementara itu unsur intrinsik novel Laskar Pelangi dari gaya bahasa yang digunakan penulis adalah gaya bahasa Indonesia yang terpengaruh dengan aksen budaya bahasa Melayu. Selain itu, juga penulis menggunakan beberapa istilah asing di dalam penulisannya.
Adapun unsur intrinsik novel Laskar Pelangi juga meliputi amanat yang dapat Amanat yang dapat dipetik dari isi cerita novel “Laskar Pelangi” di antaranya yakni :
- Semangat, gigih, jangan mudah menyerah dan putus asa dengan keadaan
- Bergembira, optimis, jangan mudah pesimis
- Berjuang dengan gigih
- Bermimpi dan bercita-citalah yang tinggi.
Novel populer yang diangkat menjadi sebuah film ini tak sekedar hiburan semata, tetapi alur cerita yang dimiliki juga sarat akan makna kehidupan yang penuh perjuangan. Meski hidup di tengah keterbatasan namun ternyata masing ada anak-anak yang sangat bersemangat memperjuangkan haknya untuk belajar di sekolah.
Perkembangan Karakter Tokoh Laskar Pelangi
Perkembangan karakter tokoh dalam novel "Laskar Pelangi" oleh Andrea Hirata sangat menonjol dan memberikan dimensi yang kaya pada cerita. Salah satu karakter yang mengalami perkembangan yang signifikan adalah Ikal, tokoh utama dalam novel tersebut.
1. Awal Cerita - Kehidupan Miskin dan Semangat Belajar:
Pada awal cerita, Ikal digambarkan sebagai anak yang berasal dari keluarga miskin di desa Gantong. Meskipun menghadapi keterbatasan ekonomi, Ikal memiliki semangat belajar yang tinggi. Keinginannya untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi menjadi salah satu motivasi utama bagi dirinya dan teman-temannya untuk membentuk "Laskar Pelangi."
2. Perkembangan dalam Persahabatan:
Ikal juga mengalami perkembangan dalam hubungan persahabatan. Keterikatan emosional dan kebersamaan antara Ikal dan anggota "Laskar Pelangi" tumbuh lebih kuat seiring berjalannya waktu. Mereka bersama-sama menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan, membangun ikatan persahabatan yang mendalam.
3. Semangat Juang dalam Mengejar Pendidikan:
Ikal tidak hanya memiliki semangat untuk meraih pendidikan tinggi bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk membawa perubahan bagi teman-temannya dan desanya. Keinginannya untuk mengejar pendidikan dan memberikan harapan kepada anak-anak di Gantong menjadi pendorong bagi cerita.
4. Perkembangan Cinta dan Asmara:
Dalam perjalanan hidupnya, Ikal juga mengalami perkembangan dalam hubungan cinta dan asmara. Cerita cintanya dengan A Ling, seorang guru cantik di sekolah, memberikan nuansa emosional dan mendalam pada karakter Ikal, menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak hanya tentang perjuangan materi tetapi juga perjalanan emosional.
5. Kesuksesan dan Pemenuhan Impian:
Seiring berjalannya waktu, Ikal berhasil mewujudkan impian pendidikannya dan mencapai kesuksesan dalam karier. Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan perjalanan individu Ikal tetapi juga perubahan yang terjadi dalam komunitas Gantong.
Melalui perkembangan karakter Ikal, Andrea Hirata menyampaikan pesan tentang pentingnya semangat juang, pendidikan, persahabatan, dan cinta dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Ikal menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi banyak pembaca, menunjukkan bahwa melalui usaha dan tekad, seseorang dapat mengubah takdir dan mencapai impian mereka.
Kutipan-Kutipan Terkenal dari Tokoh Laskar Pelangi
Novel Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata memiliki banyak quotes atau kutipan inspiratif yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan, semangat, dan perjuangan. Berikut beberapa quotes yang terkenal dari novel tersebut:
1. "Tidak ada gading yang tak retak."
Kutipan ini mengajarkan bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, dan setiap hal memiliki kekurangan atau kelemahan.
2. "Cita-cita bisa membuat kita berdiri di atas puncak gunung, tetapi hanya karakter yang akan membuat kita tetap berdiri di sana."
Ungkapan ini menekankan pentingnya karakter dalam menghadapi tantangan hidup dan meraih cita-cita.
3. "Ketika kamu memutuskan untuk tidak mengikuti arus, kamu harus siap menjadi korban banjir."
Kutipan ini menyiratkan bahwa perjuangan untuk mencapai sesuatu yang berbeda seringkali dihadapi dengan kesulitan, tetapi itu adalah bagian dari proses.
4. "Orang yang hebat bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang yang selalu bangkit kembali setiap kali jatuh."
Ungkapan ini mengajarkan tentang pentingnya keberanian dan ketekunan dalam menghadapi kegagalan.
5. "Bahagia adalah ketika apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan berada dalam harmoni."
Kutipan ini menyampaikan makna keselarasan antara pemikiran, perkataan, dan tindakan dalam mencapai kebahagiaan.
6. "Tidak ada makan siang gratis, tapi ada keseimbangan alam."
Ungkapan ini mencerminkan hukum keseimbangan dalam hidup, bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi.
"Jangan biarkan orang lain merubah warna hatimu hanya karena mereka tidak mampu melihat dunia seperti yang kamu lihat."
Kutipan ini mengajarkan tentang pentingnya mempertahankan keyakinan dan pandangan hidup kita sendiri.