Mencari Inspirasi di Museum Andrea Hirata, Napak Tilas Karya Novel Laskar Pelangi
Berkunjung ke Museum Andrea Hirata, mencari inspirasi sambil menilik sejarah karya novel Laskar Pelangi.
Bagi kamu yang gemar berwisata ke museum, tempat ini bisa jadi salah satu wishlist.
Mencari Inspirasi di Museum Andrea Hirata, Napak Tilas Karya Novel Laskar Pelangi
Di daerah Belitung terdapat museum yang menjadi lokasi napak tilas tentang karya novel Laskar Pelangi. Museum itu bernama Museum Andrea Hirata yang merupakan penulis karya sastra.
Museum Andrea Hirata sangat cocok bagi kamu yang ingin belajar banyak tentang sastra. Museum yang telah diresmikan pada bulan November 2012 ini juga sebagai bentuk rasa terima kasih Andrea Hirata kepada Belitung.
Simak rangkuman ulasan Musuem Andrea Hirata yang dirangkum dari liputan6.com berikut ini.
-
Dimana cerita Laskar Pelangi terjadi? Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur.
-
Kenapa Laskar Pelangi ditulis? Novel ini terinspirasi dari kisah nyata penulis yang juga berasal dari Belitung.
-
Dimana letak Museum Angkut? Museum Angkut berlokasi di Jalan Terusan Sultan Agung No.2, Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, dan jaraknya dari Kota Malang hanya sekitar 20 km.
-
Kenapa Laskar Pelangi berpengaruh? Kisah anak-anak dalam ‘Laskar Pelangi’ menghadirkan pandangan yang berbeda tentang masa kecil. Meskipun diwarnai oleh keceriaan dan tawa di sekolah, kisah ini juga menggambarkan realitas kehidupan yang keras.
-
Bagaimana alur cerita Laskar Pelangi? Dalam novel ini alur yang digunakan adalah jenis alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal dan kawan-kawannya bersekolah sampai mereka semua beranjak dewasa.
-
Dimana Museum Benteng Heritage berada? Terdapat banyak jejak masa silam komunitas masyarakat Cina Benteng yang dipelihara, salah satunya adalah produk kecap tertua di Indonesia.
Cerita Laskar Pelangi
Andrea Hirata lahir di Belitung merupakan seorang penulis novel Laskar Pelangi. Karyanya itu lantas dijadikan film dan berhasil merenggut perhatian pecinta film di Indonesia.Alur cerita Laskar Pelangi ini menggambarkan kondisi pendidikan yang ada di Desa Hantong tepatnya di SD Muhammadiyah Gentong. Tempat belajar itu sudah tak layak pakai dan hendak ditutup.
Saat hendak ditutup, ada sepuluh anak yang mendaftar di SD Muhammadiyah Gentong. Akhirnya sekolah ini kembali menerima murid dengan dua orang guru dan satu kepala sekolah. Cerita ini adalah penggambaran nyata Andrea Hirata saat mengenyam pendidikan dulu.
Museum Penuh Warna
Berkunjung ke museum ini langsung disambut dengan nuansa bangunan penuh warna. Di setiap bagian pintu museum di cat dengan warna warni bagaikan pelangi.Saat memasuki ruangan Museum Andrea Hirata, pengunjung akan melihat rak yang tersusun rapi. Di sini dapat melihat koleksi foto Andrea Hirata beserta kutipan kalimat inspiratif.
Masuk lebih dalam, pengunjung akan menemukan sebuah ruangan lengkap dengan meja yang di atasnya terdapat buku-buku yang berserakan. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat kumpulan foto adegan yang ada di film Laskar Pelangi.
Ada Tiga Ruangan Unik
Mengutip dari Liputan6.com, ada tiga ruangan yang bisa kamu eksplorasi. Pertama, ada ruangan ikal, di ruangan ini pengunjung bisa melihat cuplikan novel yang menggambarkan sosok Ikal.Kedua, ada ruang lintang yang berada di sebelah persis ruang ikal. Ruangan ini penuh dengan sosok Lintang yang digambarkan sebagai anak yang cerdas dan dibanggakan oleh teman-temannya.
Terakhir, ada ruang mahar. Ruangan ini cukup terpisah dari kedua ruangan lainnya. Di sini pengunjung bisa melihat sosok Mahar yang ada di dalam adegan film Laskar Pelangi. Mahar sendiri dikenal dengan karakteri nyentrik dan menyukai bentuk kesenian.
Bersantai Sambil Ngopi
Setelah mengelilingi Museum Andrea Hirata, pada bagian ujung museum ada ruang dapur. Ya tempat ini kemudian di sulap menjadi warung kopi yang cocok untuk bersantai sejenak.
Warung kopi ini bernama Warkop Kopi Kuli. Warung ini cocok untuk berbincang-bincang bersama teman setelah mencari inspirasi di Museum Andrea Hirata ini.