Sosok Mohammad Nasroen, Pelopor Kajian Filsafat Indonesia yang Menjadi Gubernur Sumatra Tengah Pasca Kemerdekaan
Sosok Mohammad Nasroen, cendekiawan filsafat dari Sumatra yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatra Tengah.
Sosok birokrat dan cendekiawan filsafat Indonesia ini masih belum dikenal oleh masyarakat Indonesia sekarang ini.
Sosok Mohammad Nasroen, Pelopor Kajian Filsafat Indonesia yang Menjadi Gubernur Sumatra Tengah Pasca Kemerdekaan
Nama Mohammad Nasroen begitu asing bila didengar saat ini. Mohammad Nasroen merupakan seorang birokrat dan cendekiawan filsafat di Indonesia. Di kancah politik, Nasroen pernah ditunjuk menjadi Gubernur Sumatra Tengah pasca Kemerdekaan.
Meski namanya tidak begitu dikenal, ia mampu menghasilkan karya tentang filsafat di Indonesia dalam sebuah buku yang ia tulis sendiri berjudul Falsafah Indonesia pada tahun 1967.
-
Siapa Gubernur Pertama Sumatra Utara? Jadi Gubernur Pertama sekaligus Ketua DPRD Sumatra Utara, Ini Sosok Putra Keturunan Batak Mandailing Namanya jarang dikenal banyak orang. Tetapi jasa besarnya memimpin Sumatra Utara pasca kemerdekaan patut diacungi jempol.
-
Apa kontribusi Rivai Abdul Manaf Nasution untuk pendidikan Islam di Sumatera Utara? Taman Pendidikan Islam (TPI) yang ia dirikan ini menjadi semangat baru dunia edukasi di Sumatera Utara pasca kemerdekaan. Sebagai pendiri, Rivai mencoba memanfaatkan momen pasca kolonialisasi sebagai masa untuk bangkit dan membangun peradaban baru. Ia kemudian mewadahinya melalui jalur pendidikan.
-
Siapa Gubernur Sumatera pertama? PPKI pun menunjuk Teuku Muhammad Hasan, putra asal Sigli ini ditetapkan menjadi gubernur untuk memimpin wilayah Provinsi Sumatera yang ber-ibukota di Medan.
-
Kapan Rivai Abdul Manaf Nasution mendapat penghargaan dari Gubernur Sumatera Utara? Sementara itu, sosok Rivai Abdul Manaf Nasution juga sempat diganjar penghargaan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi pada 19 Desember 2022 lalu.
-
Siapa pendiri Sumatra Thawalib? Buah pemikiran modern itu terbentuklah Sumatra Thawalib yang menjadi sekolah Islam modern pertama yang berdiri di Indonesia.
-
Siapa gubernur residen Sumatra Barat pada masa penjajahan Jepang? Era kolonialisme Jepang, sosok birokrat yang satu ini menduduki jabatan sebagai gubernur residen Sumatra Barat.
Siapakah Dia?
Mohammad Nasroen lahir di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat pada 29 Oktober 1907. Tidak diketahui pasti perjalanan pendidikan beliau.
Saat zaman kolonial Hindia Belanda, Nasroen sempat membuka praktik pengacara. Hingga memasuki penjajahan Jepang, namanya masuk di sebuah organisasi di Kota Padang, yaitu Kerukunan Minangkabau.
Gubernur Muda
Mengutip beberapa sumber, Nasroen terpilih menjadi anggota DPRS delegasi Sumatra Barat dan ditunjuk menjadi gubernur pertama dan termuda Sumatra Tengah pada tahun 1947.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Gubernur Militer di Sumatra Tengah pada tahun 1949. Setahun setelahnya, Nasroen ditarik ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Yogyakarta mengurus persoalan otonomi di tubuh Kemendagri.
Karya Filsafat
Selain terjun di pemerintahan pasca kemerdekaan, Nasroen yang merupakan lulusan dari Leiden University itu juga berkecimpung di bidang ilmu filsafat. Bahkan, ia sempat menjadi Guru Besar Filsafat di Universitas Indonesia.
Ada beberapa karya tulisan Nasroen terkait persoalan keanekaragaman di daerah Minangkabau seperti Daerah Otonomi Tingkat Terbawah, Sendi Negara dan Pelaksanaan Otonomi, Maslaah Sekitar Otonomi, dan sebagainya.
(Foto: Wikipedia)
Karya tersohor Nasroen adalah Falsafah Indonesia (1967). Isinya membahas Filsafat Indonesia itu suatu yang khas, tidak Barat dan tidak Timur. Buku lainnya, yaitu Dasar Falsafah Adat Minangkabau yang membahas konsep Matriarki secara genial. Karya yang satu ini kerap dikutip untuk mengkaji feminisme di Indonesia dan bangsa barat.