Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Menyulap Sistem Pendidikan di Sumbar hingga Mendirikan Organisasi Islam

Sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Menyulap Sistem Pendidikan di Sumbar hingga Mendirikan Organisasi Islam<br>

Sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Menyulap Sistem Pendidikan di Sumbar hingga Mendirikan Organisasi Islam

Salah satu dari sekian banyak ulama dari Tanah Minangkabau pendiri organisasi Islam serta memperjuangkan sistem pendidikan di Sumatra Barat.

Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merupakan seorang ulama Minangkabau pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang. Pria yang kerap disapa Inyiak Canduang ini lahir pada 10 Desember 1871 di Candung (kini Kecamatan di Agam).

Sulaiman merupakan putra dari pasangan Muhammad Rasul Tuanku Mudo dan Siti Buliah. Mengutip beberapa sumber, ia hidup dan tumbuh sezaman dengan beberapa ulama besar lainnya seperti Haji Abdul Latif Syakur, Syekh Muhammad Jamil Jambek, Haji Abdul Latif Pahambatan, dan Syekh Abbas Abdullah.

(Foto: Wikipedia)

Bukan hanya dikenal sebagai ulama besar di Minangkabau, Sulaiman juga turut memperjuangkan dalam bidang pendidikan. Ia berhasil mereformasi sistem pendidikan di Sumatra Barat yang sampai saat ini masih terus digunakan.

Selain itu, Sulaiman juga sempat menuntut ilmu hingga ke Tanah Suci Makkah serta menunaikan ibadah haji. Simak profil Syekh Sulaiman Ar-Rasuli yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.

Belajar Agama Sedari Kecil

Mengutip beberapa sumber, sejak tahun 1881 Sulaiman sudah memperdalam ilmu agama Islam. Saat itu ia belajar Al-Qur'an kepada Syekh Abdurrahman dan Syekh Muhammad Arsyad di Batukampar. Dua tahun kemudian ia merantai ke Biaro untuk belajar Bahasa Arab.

Tahun 1890, Sulaiman mulai belajar fikih, usul fikih, tafsir Al-Qur'an, tauhid, dan sebagainya bersama Syekh Abdullah di Halaban. Lalu Sulaiman mengajar di surau gurunya itu mulai tahun 1896.

Tahun 1902, ia memutuskan kembali ke tanah kelahirannya untuk menjadi tenaga pengajar di sana sampai akhirnya bisa berangkat haji pada tahun 1903. Di sana ia belajar dengan beberapa ulama selama kurang lebih empat tahun.

Setelah kembali dari Tanah Suci, Sulaiman pun membuka halakah di Surau Baru, Candung pada tahun 1908. Tahun 1923, ia kembali ke Batukampar untuk bersuluk di bawah bimbingan Syekh Muhammad Arsyad.

Ikut Beberapa Organisasi

Pada masa pendudukan kolonial Belanda, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli pernah tergabung dalam beberapa organisasi yang berkembang di Minangkabau. Tahun 1918, ia ditunjuk sebagai ketua cabang Sarekat Islam di Candung-Baso.

Pada tahun 1921 Sulaiman ikut dalam pembentukan Ittihad Ulama Sumatra yang didirikan oleh Syekh Muhammad Saad Mungka bersama dengan kaum tua lainnya. Kemudian, tahun 1928 ia bersama Syekh Abbas Ladang Lawas dan lainnya mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

Pembentukan Perti ini bertujuan untuk wadah bagi beberapa Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) yang ada di Minangkabau, termasuk MTI Candung milik dirinya sendiri.

Ketika penjajahan Jepang, Sulaiman bersama beberapa ulama Minangkabau dari Kaum Tua dan Kaum Muda mendirikan Majelis Islam Tinggi pada tahun 1943. Sulaiman pun menjabat sebagai Ketua Umum.

Masa Kemerdekaan

Pasca kemerdekaan, pengurus Perti mengadakan kongres di Bukittinggi. Dari pertemuan itu menghasilkan putusan untuk menjadikan Perti sebagai bagian dari partai politik yang dilabeli Partai Islam Perti (PI Perti).

Ketika berlangsungnya Pemilu tahun 1955, Sulaiman terpilih menjadi anggota konstituante dari Perti. Pada sidang pertama konstituante pada tanggal 10 November 1956, ia terpilih menjadi ketua sidang.

Saat perseteruan antara Kaum Tua dan Kaum Muda, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli memihak kepada Kaum Tua. Ia juga menulis beberapa uraian tentang usali sebelum takbir, penerjemahan Al-Qur'an, Akidah Asy'ari serta bantahan terhadap Ahmadiyah.

Reformasi Pendidikan

Saat Sulaiman kembali dari Mekkah setelah menimba ilmu di sana, ia langsung mengamalkan ilmu yang ia dapat. Selain mendirikan Surau di Canduang, lalu ia kerap di sapa dengan "Inyiak Canduang". Sebutan ini merupakan bentuk kehormatan seperti halnya kiai di Jawa.

Sulaiman sangat berjasa dalam reformasi pendidikan di Sumatra Barat. Ia mengubah metode halaqah menjadi model jenjang kelas yang biasa kita jumpai sekarang ini. Tahun 1917 ia ditunjuk menjadi kepala Kadi untuk membenahi berbagai kebijakan yang dilakukan Kadi sebelumnya.

Lebih dari itu, Sulaiman juga menerbitkan banyak tulisan tentang adat Minangkabau. Ia juga mengenalkan kembali pepatah adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Mengenal Sosok KH Saifudidn Zuhri, Pemimpin Laskar Hisbullah yang Menjadi Menteri Agama Era Presiden Soekarno
Mengenal Sosok KH Saifudidn Zuhri, Pemimpin Laskar Hisbullah yang Menjadi Menteri Agama Era Presiden Soekarno

Ia lahir dari keluarga petani yang taat beragama. Ia kemudian dibesarkan dalam pendidikan pesantren di daerah kelahirannya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Surau Gadang, Warisan Peninggalan Syekh Burhanuddin saat Penyebaran Islam di Sumbar
Sejarah Surau Gadang, Warisan Peninggalan Syekh Burhanuddin saat Penyebaran Islam di Sumbar

Tanah Minang memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi perjuangan para ulama besar dalam menyebarkan Islam di sana.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sumatra Thawalib, Salah Satu Organisasi Massa Islam Tertua dari Sumatra Barat
Mengenal Sumatra Thawalib, Salah Satu Organisasi Massa Islam Tertua dari Sumatra Barat

Organisasi Sumatra Thawalib berkontribusi besar bagi perkembangan Islam di Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan

Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.

Baca Selengkapnya
Sosok Syamsidar Yahya, Pendakwah dan  Pejuang Pendidikan Perempuan Asal Sumbar
Sosok Syamsidar Yahya, Pendakwah dan Pejuang Pendidikan Perempuan Asal Sumbar

Ia merupakan salah satu tokoh perempuan yang berjuang di bidang pendidikan, sezaman dengan pahlawan lainnya seperti Rasuna Said hingga Rahma El Yunusiyyah.

Baca Selengkapnya
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara

Ulama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo

Baca Selengkapnya
Sosok Tolchah Hasan Inisiator Pembentukan BAZNAS dan Badan Wakaf Indonesia, Guru Besar yang Merakyat
Sosok Tolchah Hasan Inisiator Pembentukan BAZNAS dan Badan Wakaf Indonesia, Guru Besar yang Merakyat

Ia adalah ulama, tokoh pendidikan, pegiat organisasi, dan juga tokoh pemerintahan

Baca Selengkapnya
Didirikan Oleh KH Maimoen Zubair hingga Lahirkan Ribuan Ulama, Ini Fakta Menarik Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang
Didirikan Oleh KH Maimoen Zubair hingga Lahirkan Ribuan Ulama, Ini Fakta Menarik Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang

Ponpes Al-Anwar Sarang menawarkan sistem dan model pendidikan yang beragam

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik Asal Kalimantan Selatan
Mengenal Sosok Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik Asal Kalimantan Selatan

Selain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.

Baca Selengkapnya