Novel Sejarah: Laut Bercerita, Kehidupan Aktivis Mahasiswa Melawan Orde Baru
Novel sejarah merupakan karya sastra yang mengangkat kisah, peristiwa, atau kejadian di masa lalu.
Novel sejarah memiliki daya tarik tersendiri, yaitu menyajikan sejarah dalam bentuk karya sastra yang dibumbui dengan kisah-kisah menarik. Hal ini membuat banyak orang lebih senang mempelajari sejarah melalui novel, sebelum akhirnya menggali lebih dalam tentang peristiwa masa lampau tersebut.
Novel sejarah merupakan karya sastra yang mengangkat kisah, peristiwa, atau kejadian di masa lalu. Berangkat dari fakta-fakta historis, novel ini kemudian dikemas ulang dengan sentuhan imajinatif dari sang penulis.
-
Siapa penulis 'Bajak Laut & Purnama Terakhir'? Lebih dari sekadar buku komedi, ‘Bajak Laut & Purnama Terakhir’ menonjolkan unsur sejarah nasional dalam penceritaannya.
-
Siapa penulis novel terkenal? Siapa saja penulis novel terkenal? Daftar penulis novel Indonesia terbaik dan karyanya:Andrea Hirata. Haidar Musyafa. Raditya Dika. Eka Kurniawan. Budi Darma. Pramoedya Ananta Toer. Ahmad Fuadi.
-
Siapa penulis novel Laskar Pelangi? Cerita Laskar Pelangi Andrea Hirata lahir di Belitung merupakan seorang penulis novel Laskar Pelangi.
-
Peristiwa penting apa yang terjadi di Laut Merah? Di bulan istimewa ini, Nabi Musa dan kaum Bani Israil selamat dari serangan kerajaan Firaun di Laut Merah.
-
Siapa yang mengajarkan budaya laut pada Suku Orang Laut? Suku Orang Laut yang tinggal di sebuah sampan ditutupi dengan kajang ini sudah sejak kecil diajarkan budaya-budaya laut.
-
Siapa Raja Laut? Latimeria menadoensis merupakan salah satu jenis ikan laut yang memiliki nama Indonesia Ikan Raja Laut.
Di Indonesia sendiri, banyak karya sastra yang berhasil mengangkat sejarah dan mendapat pengakuan luas. Sebut saja Gadis Kretek karya Ratih Kumala yang menggambarkan industri kretek di Indonesia, Pulang karya Leila S. Chudori yang membahas diaspora Indonesia pasca-1965, dan Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang menjadi simbol perjuangan dan cinta di masa kolonial.
Di samping itu, ada pula novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori, yang tidak hanya berhasil merebut hati pembaca tetapi juga menjadi medium refleksi tentang masa kelam Orde Baru.
Terbit 2017
Diterbitkan pada tahun 2017, Laut Bercerita adalah salah satu novel yang sukses mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan rasa kehilangan dalam latar sejarah.
Berlatar era 1998-an, Laut Bercerita membawa pembaca menembus ruang waktu untuk memahami kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Novel ini menggambarkan kekejaman dan kebengisan yang dialami oleh kelompok aktivis mahasiswa di masa Orde Baru. Leila juga mengajak pembaca merenungkan tragedi hilangnya 13 aktivis yang hingga kini masih menjadi misteri.
Leila berhasil menghadirkan suasana kelam masa Orde Baru dengan sangat nyata: ketakutan, kepahitan, serta kehilangan yang dirasakan oleh para pembela rakyat.
Dengan demikian, Laut Bercerita menjadi gambaran sejarah yang memadukan fakta dengan imajinasi penulis, menjadikannya salah satu novel sejarah yang layak dibaca.
Kritik Orde Baru
Novel ini mengisahkan perjuangan Biru Laut dan rekan-rekan aktivisnya dalam memperjuangkan visi dan tujuan mereka untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah di masa Orde Baru.
Melalui berbagai aksi dan perjuangan, mereka berusaha mengungkap ketidakadilan yang terjadi, hingga akhirnya menghadapi tragedi penculikan.
Selain sudut pandang para aktivis, novel ini juga memberikan perspektif dari pihak keluarga yang ditinggalkan, melalui sosok Asmara Jati, adik Biru Laut, yang harus menghadapi kehilangan dan ketidakpastian mengenai nasib kakaknya.
Dengan narasi yang mendalam dan emosional, novel ini berhasil menyajikan cerita yang kuat dari dua sudut pandang yang berbeda: sudut pandang mereka yang berjuang melawan ketidakadilan dan sudut pandang keluarga yang harus merasakan pahitnya kehilangan.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti