Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6
Denny JA sendiri menyelami dilema moral yang dihadapi Bung Karno
Denny JA sendiri menyelami dilema moral yang dihadapi Bung Karno.
Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA menerbitkan buku puisi esai ke-6 mengenai Sisi gelap sejarah kemerdekaan. Buku tersebut diberi judul “Yang Tercecer di Era Kemerdekaan”.
“Sejarah akan lebih mudah diingat dan menyentuh hati jika ia disampaikan lewat kisah-kisah. Maka yang akan muncul di sana tidak hanya data mengenai tokoh, tempat, dan peristiwa, tapi juga drama, gejolak-gejolak emosi. Karena itulah, saya memilih menggali sejarah di era kemerdekaan dan menyampaikannya dalam bentuk puisi esai,” kata Denny JA dalam keterangannya dikutip Minggu (23/6).
“Ini cara bertutur yang menggabungkan fakta yang terjadi dalam sejarah, tapi ditambahkan fiksi, dibuat drama tambahan. Ramuan itu membuat kisah sejarah atau true story lebih menyentuh hati dan lebih mudah diingat,” lanjutnya.
Denny menggali kisah-kisah di balik peristiwa kemerdekaan tahun 1945, lebih kepada sisi gelapnya. Mulai dari kisah puluhan ribu gadis pribumi yang dipaksa untuk menjadi gadis penghibur bagi tentara Jepang.
Juga ada kisah mengenai romusa, yaitu para pemuda Indonesia umumnya, yang dibujuk untuk menjadi tenaga yang bekerja secara paksa, yang nyaris sama seperti budak.
Mereka begitu menderita karena kurangnya fasilitas yang diberikan. Banyak dari mereka banyak juga yang kemudian mati secara merana.
Juga kisah mengenai para gadis pribumi yang menjadi pembantu rumah tangga, sekaligus juga menjadi gundik atau istri yang tak dinikahi bagi tuan-tuan Belanda.
Denny JA sendiri menyelami dilema moral yang dihadapi Bung Karno saat itu sebagai seorang pemimpin di era kemerdekaan.