Usai Vaksinasi Covid, Guru di Garut Tak Bisa Jalan dan Gerak
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani menyebut bahwa guru yang mengalami KIPI itu diketahui disuntik vaksin Covid-19 pada Sabtu (13/3). Walau begitu, ia mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab utama lumpuhnya guru itu.
Seorang guru yang menjalani vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut diketahui mengalami KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) berupa lumpuh usai menerima suntikan vaksin. Saat ini, guru tersebut sedang menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif di RSUD dr Slamet Garut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani menyebut bahwa guru yang mengalami KIPI itu diketahui disuntik vaksin Covid-19 pada Sabtu (13/3). Walau begitu, ia mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab utama lumpuhnya guru itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang dilakukan perajin batik di Giriloyo ketika pandemi COVID-19? “Pekerjaan kami hanya baca sholawat setiap hari. Saya berdoa sambil nangis,‘Ini kehendak-Mu ya Allah. Kalau memang Engkau menakdirkan seperti ini saya ikhlas’,” ujar Ninik mengenang kembali masa-masa sulit itu.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
"Itu kita belum bisa menyimpulkan lumpuhnya dari mana. Itu nanti pihak Komda KIPI yang akan memberikan penjelasan. Tetapi kalau sekilas, tadi kita mendengar pembahasan itu kemungkinan besarnya bukan dari vaksinnya ya, tetapi itu memang harus ketua komda KIPI yang harus memberikan keterangan," ujarnya, Senin (15/3).
Dari informasi yang dihimpun, guru yang mengalami gejala KIPI itu adalah guru honorer yang mengajar di salah satu SMP di Leles dengan jenis kelamin perempuan. Guru tersebut mengalami gejala KIPI beberapa jam usai mendapatkan vaksinasi berupa pusing, tidak bisa jalan, dan tangannya tidak bisa digerakan.
Ia menjelaskan, bahwa guru tersebut pascavaksinasi memang mengalami lemas, namun ia tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut karena masih menunggu laporan hasil pemeriksaan. Namun dari informasi yang diterimanya, kondisi guru tersebut membaik.
"Sekarang dirawat di rumah sakit (RSUD dr Slamet), kondisinya sekarang membaik yang tadi saya dengar. Saya tidak bisa menyimpulkan bagaimana, tetapi saat ditanya bagaimana kondisinya (dijawab) membaik. Menurut laporan katanya membaik," jelas Leli.
Sejak kegiatan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan di Kabupaten Garut, menurut Leli setidaknya ada enam orang warga yang mengalami gejala KIPI berat dari ribuan orang yang divaksinasi. Keenam orang tersebut pun sempat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut.
Selain yang enam orang itu, Leli juga menyebut bahwa ada warga lainnya yang mengalami KIPI. "Kalau yang lainnya dirawat di puskesmas, sudah itu membaik," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Kabupaten Garut, Willy Indrawilis menyebut bahwa dirinya belum bisa memastikan kondisi guru yang mengalami kelumpuhan itu. Hal itu dikarenakan dirinya belum melakukan pemeriksaans ecara langsung.
"Saya belum memeriksa (langsung), mau saya periksa dulu. (kondisinya lumpuh atau lemas) belum, saya belum melihat, nanti ya kalau saya sudah melihat," katanya.
Baca juga:
Indonesia Terima 11,7 Juta Vaksin Covid-19 Astrazeneca Gratis
Dikabarkan Sebabkan Pembekuan Darah, Vaksin AstraZeneca Belum Didistribusikan
Kebut Vaksinasi Covid-19, Pemkot Solo Ajukan Tambahan Vaksin ke Pemerintah Pusat
AstraZeneca Klaim Tak Ada Bukti Peningkatan Risiko Penggumpalan Darah
Optimis Pandemi Berakhir Setelah Vaksinasi, Ini Kata Tokoh Agama di Kota Tangerang
CEK FAKTA: Hoaks Vaksin Sinovac Dibuat untuk Ayam, Bukan Manusia