Uskup Agung Jakarta Ungkap Paus Fransiskus sangat Terharu dengan Jokowi
Suharyo tersanjung dengan Presiden Jokowi, Paus Fransiskus diperlakukan begitu istimewa.
Kunjungan Apostolik Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia selesai.
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan stakeholder terkait.
Suharyo secara khusus menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyambut Paus Fransiskus secara luar biasa.
Suharyo tersanjung dengan Presiden Jokowi, Paus Fransiskus diperlakukan begitu istimewa.
"Kami keuskupan Agung Jakarta mewakili seluruh penyambutan Paus ingin menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih, secara khusus kepada Bapak Presiden," kata Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9).
Suharyo mengungkit momen pertemuan Paus Fransiskus dengan Jokowi.
Dia mengatakan, Jokowi sangat jarang sekali menerima tamu negara di Istana Negara melainkan di Istana Bogor.
Khusus Paus Fransiskus Presiden Jokowi memfasilitasi pertemuan di Istana Merdeka. Hal ini bentuk perhatiannya kepada Paus Fransiskus.
"Paus Fransiskus usianya sudah banyak supaya tidak terlalu memakan waktu, beliau mengusulkan perjumpaan di Istana Merdeka. Itu permintaan yang diberikan oleh Bapak Presiden," ucap dia.
Suharyo juga mengungkapan Paus Fransiskus merasa terharu kala bertemu dengan Presiden pada saat Misa Akbar di GBK, Jakarta Pusat. Ketika itu, Paus Fransiskus memimpin upacara perayaan Ekaristi.
"Di situ sudah ada bapak Presiden beserta pejabat yang lain sekedar untuk memberikan salam. Ini sungguh-sungguh sangat istimewa. Terima kasih kepada Bapak Presiden yang setulus-tulusnya," ujar dia.
Ungkapan terima kasih juga ditujukan kepada aparat keamanan yang telah mengawal kunjungan Paus Fransiskus. Dia menyebut, 44.000 personel gabungan dikerahkan.
"Ini sungguh-sungguh sangat membanggakan dan sangat memberikan ketentraman," ucap dia.
Pun demikian dengan kementerian/lembaga. Khususnya Kementerian Luar Negeri.
Suharyo berharap deklarasi antara Paus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bersama tokoh lintas agama segera ditindaklanjuti.
Suharyo menyambut baik respons Nasaruddin Umar yang ingin mengajak pimpinan-pimpinan lintas agama untuk duduk bersama, dan mencari jalan-jalan yang terbuka untuk mewujudkan deklarasi.
"Harapannya deklarasi itu tidak hanya menjadi tulisan yang kemudian disimpan di laci, tetapi sekecil apapun ada gerakan-gerakan lanjutan untuk mewujudkan cita-cita dalam deklarasi itu," terang Suharyo.
Suharyo mengatakan, Paus sudah merumuskan sejak lama deklarasi Istiqal. Dijelaskan, deklarasi merupakan hasil diskusi antara Vatikan dan Masjid Istiqlal.
Menurut Suharyo, isinya mirip-mirip Deklarasi Abu Dhabi. Bedanya, deklarasi Abu Dhabi lebih panjang dan rinci.
"Tapi intinya mirip-mirip, agama jangan dijadikan alat untuk kepentingan apapun, dialog, pelestarian alam, damai pokok-pokoknya sama di dokumen Abu Dhabi," ucap dia.
Lebih lanjut, Suharyo menjelaskan, Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia banyak mengajarkan nilai kehidupan, khususnya kesederhanaan dan keterbukaan untuk berdialog.
Suharyo mengungkit momen Nasaruddin Umar mencium kening Paus yang kemudian dibalas oleh paus dengan mencium balik tangan sang imam besar.
Hal itu terjadi pada saat agenda pertemuan dengan para tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Kamis (5/9).
"Saya kira saya belum pernah melihat apa yang gesture yang bersahabat sedalam itu sebelum saya melihat Bapak Suci kepalanya dicium oleh Imam besar dan Nasaruddin Umar, lalu Bapak Suci mencium tangan Imam besar Istiqlal," ucap dia.
"Rasa-rasanya belum pernah saya melihat Paus membuat seperti itu dengan siapapun, bahkan dengan Imam besar dari masjid Al-Azhar tidak sejauh itu," ucap dia.
Suharyo menyebut, momen kedua pimpinan agama itu mencerminkan sikap toleransi antar umat beragama.
"Ini bagi saya adalah simbol yang sangat jelas menjadi pewarta-pewarta perdamaian, harapannya menjadi pewarta-pewarta persaudaraan yang sejati," ucap dia.