Vaksinasi Lansia & Masyarakat Palembang Baru 50 Persen, Puskesmas Diminta Jemput Bola
Kepala Dinas Kesehatan Palembang, Fenty Aprina mengakui rendahnya vaksinasi bagi lansia dan masyarakat umum. Pemicunya banyak hal, seperti keterbatasan pasokan vaksin, kesadaran kegunaan vaksin, maupun status kesehatan calon penerima vaksin.
Vaksinasi Covid-19 bagi lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum di Palembang masih rendah, masing-masing baru 50 persen. Puskesmas dan pusat pelayanan kesehatan lain diminta lakukan inovasi, seperti jemput bola.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Palembang, vaksinasi tahap satu bagi lansia baru 50 persen atau 66.443 orang dari jumlah sasaran sebanyak 128.519 orang. Serapan vaksinasi yang rendah juga terjadi pada masyarakat umum. Dari target 857.384 target, baru 433.450 orang atau 50 persen yang sudah disuntik vaksin.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Vaksinasi di atas target terjadi pada kelompok tenaga kesehatan, petugas publik, dan remaja. Rincian 141 persen vaksinasi tahap satu bagi sumber daya manusia kesehatan dari sasaran 14.493 orang, 271 persen untuk petugas publik dari target 88.665 orang, dan sebanyak 128 persen vaksinasi tahap satu bagi remaja dari target 151.788 sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Palembang, Fenty Aprina mengakui rendahnya vaksinasi bagi lansia dan masyarakat umum. Pemicunya banyak hal, seperti keterbatasan pasokan vaksin, kesadaran kegunaan vaksin, maupun status kesehatan calon penerima vaksin.
"Untuk kasus Covid-19 kita sudah rendah, tetapi tingkat vaksinasi lansia dan masyarakat umum kita belum mencapai 60 persen," ungkap Fenty, Rabu (8/12).
Dikatakan, rendahnya partisipan vaksinasi bagi lansia dan masyarakat umum membuat status Palembang belum dapat menembus zona hijau. Sebab, serapan vaksinasi dua kelompok itu menjadi salah satu syarat peningkatan status di samping tidak memiliki kasus penyebaran selama satu bulan.
"Karena itulah kita masih zona kuning, belum bisa disebut zona hijau walaupun kasus aktif sangat rendah," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, puskesmas menjadi ujung tombak keberhasilan program vaksinasi. Menurut dia, diperlukan inovasi agar masyarakat berbondong-bondong datang untuk divaksin.
"Cari cara agar orang mau divaksin, misal jemput bola atau cara lain. Berikan layanan terbaik, jangan dipersulit," kata dia.
Dikatakan, Pemkot Palembang menargetkan vaksinasi Covid-19 rampung 100 persen pada akhir tahun ini. Untuk mencapai target di waktu yang tersisa, ribuan orang divaksin setiap hari di sejumlah tempat.
"Masih ada waktu untuk mengejar target. Kami pastikan akhir tahun 100 persen sasaran divaksin," pungkasnya.
(mdk/lia)