Veteran kawan Usman-Harun mengeluh tunjangan cuma Rp 1,4 juta
Para veteran berharap dapat hidup layak tanpa menggantungkan biaya kehidupan kepada anak dan cucu.
Veteran perang yang tinggal di Kota Batam Kepulauan Riau berharap tunjangan bagi pensiunan prajurit ditambah agar para pembela negara itu dapat bertahan hidup dengan kondisi layak, meski sudah tidak lagi bekerja.
Hal itu dikatakan sejumlah prajurit perang usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Kota Batam, Senin (10/11).
"Kami harap tunjangannya bisa ditambah," kata veteran perang, Heriyanto seperti dikutip antara.
Ia mengatakan hingga saat ini menerima tunjangan Rp1,4 juta per bulan. Dan jumlah itu relatif tidak cukup untuk bertahan hidup di kota industri.
Pejuang Dwikora bersama pahlawan nasional Usman dan Harun itu mengatakan sebenarnya perhatian pemerintah relatif baik selama ini, hanya tunjangan saja yang kurang.
Heriyanto berharap dengan naiknya tunjangan maka para veteran dapat hidup dengan baik tanpa menggantungkan biaya kehidupan kepada anak dan cucu.
Terkait dengan pembangunan, ia berharap agar generasi penerus bangsa dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa demi kejayaan Indonesia yang diperjuangkan para veteran.
Para pejuang juga berharap agar moto "bhineka tunggal ika" terus dipertahankan.
Sementara itu, upacara peringatan Hari Pahlawan di Batam diwarnai dengan hujan deras yang mengguyur Batam sejak pagi.
Meski air mengguyur, namun para peserta upacara tetap melaksanakan peringatan Hari Pahlawan dengan khidmat.
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan yang memimpin upacara tetap berdiri tegak di tengah lapangan upacara, dan membiarkan seluruh tubuhnya dibasahi air hujan.
Namun, panitia mempersingkat jalannya upacara dengan menghilangkan beberapa bagian acara seperti kata sambutan dan pesan-pesan dari pemimpin upacara.
Upacara Hari Pahlawan di Batam hanya diisi pengibaran bendera merah-putih, mengheningkan cipta, membacakan sila-sila Pancasila, membacakan isi Pembukaan UUD 1945 dan ditutup doa.