Video pria bersarung diperiksa, Polri minta masyarakat maklum
Setyo memastikan, pemeriksan yang dilakukan anggota kepolisian sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Polri. Dia meminta maaf sekaligus meminta masyarakat memaklumi situasi dan kondisi saat ini.
Beredar video seorang pria mengenakan sarung, baju koko, dan peci tengah melintas di jalan dan diperiksa beberapa anggota polisi. Pria tersebut diminta membuka isi kardus dan tas ransel yang dibawa.
Pria tersebut tampak kesal ketika diminta mengeluarkan semua isi kardus dan barang bawaan di dalam tas. Sejumlah pakaian yang ada di dalamnya pun dikeluarkan dan dibuang-buang ke jalan.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut kegiatan tersebut sebagai upaya pencegahan. Polisi tidak mau menganggap enteng hal-hal yang dicurigai. Dia mengambil contoh peristiwa di Mako Brimob.
"Karena faktanya yang di Mako Brimob (Depok), dia dicek di badan di tas enggak ada senjatanya. Ternyata senjata tajamnya diletakkan di bawah kemaluan," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).
Karena itu, Polri tidak mau menganggap remeh sekecil apapun informasi dan gerak-gerik mencurigakan yang dapat mengancam keamanan masyarakat. Dia meminta maaf sekaligus meminta masyarakat memaklumi situasi dan kondisi saat ini.
"Mohon maaf kepada masyarakat yang disetop, dimintai keterangan, dan ditanya seharusnya kooperatif kalau dia tidak punya masalah," tuturnya.
Setyo tidak menjelaskan secara rinci ciri-ciri atau batasan seseorang yang dicurigai. Namun pada umumnya, anggota yang ada di lapangan sudah terlatih dan dapat menggunakan intuisinya mengidentifikasi seseorang bermasalah.
Namun Setyo memastikan, pemeriksan yang dilakukan anggota kepolisian sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Polri.
"Jadi masyarakat juga harus maklum. Kalau dicurigai buka saja apa yang dia bawa, persilakan, harusnya gitu," ucap Setyo.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menag Lukman: Hormati wanita yang bercadar
Perempuan dalam gerakan terorisme dipengaruhi faktor loyalitas kepada suami
Sebelum aksi bom bunuh diri, keluarga Dita menangis dan berpelukan usai salat subuh
Kemenhub berlakukan pengawasan objek vital hingga 2 minggu ke depan
Menkominfo: Kami yang bergerak tangkal radikalisme di dunia maya