Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu
Seorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.
Seorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.
- Viral Aksi Pencurian Besi Pembatas Jalan, Polisi Buru Pelaku
- Sempat Viral karena Jemaahnya Naik Perahu untuk ke Masjid, Ini Potret Masjid di Jambi saat Tidak Banjir
- Viral Pemuda di Tanjung Priok Nyalakan Api di Dalam Masjid, Begini Nasibnya Sekarang
- Viral Pengendara Ditegur Keras Polisi Gara-Gara Merokok di Jalan, Ini Ancaman Pidananya
Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu
Hal itu diduga sebagai bentuk kekecewaannya karena gagal mendulang suara maksimal pada Pemilu.
Aksi caleg yang viral di media sosial belum lama ini memancing respons beragam dari warganet. Dalam video tersebut tampak seorang pria bertopi ditemani beberapa orang berada di area masjid. Suara petasan pun berkali-kali terdengar.
Diketahui, pria bertopi itu bernama Ahmad Rizal dalah Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kabupaten Subang. Dalam kontestasi politik, ia merupakan bukan peserta baru, karena dia pernah duduk sebagai anggota legislatif periode 2014-2019 dari Partai Demokrat sebelum beralih menjadi kader Partai NasDem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ahmad Rizal dan pendukungnya menyalakan petasan di Desa Sengon daerah Tegal Koneng, Desa Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Minggu (18/2) lalu.
Bahkan, hal itu dilakukan di beberapa titik yang masuk dalam Dapilnya.
Tak hanya itu, mantan Ketua DPC Partai Demokrat membongkar jalan beton di Dusun Tegal Koneng Desa Tambakjati Kecamatan Patokbeusi yang diduga berasal dari dana aspirasi semasa ia menjabat sebagai anggota legislatif.
Camat Patokbeusi Aep Saepudin mengaku sudah dua kali menggelar mediasi antara warga yang merasa terganggu dengan Ahmad Rizal. Tujuannya agar masalah ini segera selesai sekaligus mengembalikan kondusivitas wilayah di tengah kontestasi politik yang masih berjalan.
"Bila memang ada perbuatan yang merugikan, saya kira ini harus segera ditindaklanjuti sambil menjaga kondusivitas di wilayahnya," kata dia.
"Semuanya harus patuh kepada aturan-aturan yang ada dan tentu harus menjadi contoh teladan yang baik, sehingga tidak membuat keresahan di masyarakat. Itu tentu harapan kami," Aep melanjutkan.
Di sisi lain, Ahmad Rizal membantah bahwa petasan itu dinyalakan untuk meneror warga. Dia mengklaim, yang memprotesnya hanya satu dari delapan kampung di Desa Tambak Jati.
Alasan petasan itu dinyalakan karena ada beberapa warga yang menginformasikan raihan suaranya bagus.
Artinya, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk euforia, bukan kecewa karena kalah suara. Ia juga memastikan tidak ada kerusakan masjid dari aksinya itu.
"Kalau memang merasa diteror kenapa cuman satu kampung yang mempertanyakan?" ucap dia. "Jadi (menyalakan petasan) bukan karena kalah kemudian meneror,” ia melanjutkan.
Disinggung mengenai pembongkaran jalan. Ia menegaskan bahwa jalan tersebut dibangun dari dana pribadi, bukan berasal dari dana aspirasi masyarakat.
Warga Blok Jambu sudah berjanji akan memilihnya. Kesepakatan yang sudah dibuat, saat dirinya kalah, maka jalan tersebut akan dibongkar.
"Sudah ada kesepakatan dan janji bersama warga Blok Jambu itu sepenuhnya memilih saya. Saya bilang, kalau suara saya jelek, saya angkat lagi (bongkar jalan), terus dijawab sama mereka (warga) oke siap. Ternyata suara saya hanya 40, jelek, terus saya tagih janjinya dong," imbuh dia.
Kapolsek Patokbeusi AKP Anton Indra Gunawan mengatakan, kondisi di wilayah tersebut sudah membaik sejak video viral beberapa waktu lalu. Ahmad Rizal dan warga sepakat takkan membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Kedua belah pihak sepakat tidak akan menempuh jalur hukum dengan syarat pihak H Rizal bersedia bertanggung jawab atas perbuatannya yang tidak terpuji dan mengganggu ketertiban umum di Desa Tambakjati," ucap dia.