Viral Warga Diperas Pengemudi Taksi Bandara Soekarno-Hatta, Ini Respons Polisi
Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta merespons cepat informasi viral yang disampaikan pengguna jasa taksi Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang itu mengaku diperas pengemudi taksi yang mengantarkannya.
Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta merespons cepat informasi viral yang disampaikan pengguna jasa taksi Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang itu mengaku diperas pengemudi taksi yang mengantarkannya.
Dia mengisahkan dugaan pemerasan yang dilakukan pengemudi taksi di area Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu pria itu minta diantarkan ke kawasan Kasablanka, Jakarta, seusai melakukan perjalanan udara.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Saat itu, pria tersebut mengaku baru tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan ditawari seorang calo untuk menggunakan jasa angkutan transportasi online.
"Jadi kena kasus kayak begini, saya ditawarin ikut. Salesnya bilang nanti harganya bayar saja ke sopir taksi ini. Oke ya, standar dong dari Soetta ke Jakarta itu Rp 350-400 ribu, tergantung macetnya," kata pria yang telah dihubungi Polresta Bandara Soekarno-Hatta lewat pesan singkat.
"Jadi kalau teman-teman ke counter taksi itu ada orang-orang berdiri di sekitarnya, nawarin, nah hati-hati dengan mereka, kalau mereka bukan dari counter resmi jangan naik," jelas dia.
Pengguna jasa itu baru menaruh curiga ketika pengemudi taksi yang dia tumpangi mengubah pelat nomornya agar bisa masuk ke akses jalan ganjil genap di Jakarta.
"Ini sudah tanda-tanda nih. Ya sudah diemin, saya masih enjoy nonton (melalui telepon selular) di taksi. Begitu sampai di tempat tujuan, sopir tagih gua Rp900 ribu. Untungnya sudah sering naik taksi ke Jakarta dari Soekarno-Hatta, jadi tahu harga normal," ungkapnya.
Karena merasa diperas, pria itu kemudian mengajak pengemudi taksi untuk berkelahi hingga akhirnya menyepakati pembayaran jasa taksi itu sebesar Rp400 ribu.
"Langsung dibilang harga normalnya itu Rp350-Rp400 ribu," tulis dia.
Menanggapi curhatan warganet itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Reza Fahlevi, mengaku telah menghubungi korban melalui pesan singkat telepon selular. Atas kejadian tersebut, pihaknya telah memeriksa tiga orang dari pihak perusahaan jasa taksi daring.
“Kami langsung merespons cepat dan menghubungi pria tersebut melalui pesan singkat karena yang bersangkutan tidak bisa ditemui karena ada hal yang tidak bisa ditinggalkan,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi.
Dia menegaskan tiga orang dari pihak taksi telah dimintai keterangan dan mengakui mengantarkan pria tersebut ke lokasi di Kasablanka, Jakarta dari Bandara Soekarno-Hatta, pada Selasa (22/5) lalu.
“Tiga orang itu HS selaku marketing, RS sopir dan J, dari pihak perusahaan taksi. Dari hasil penyelidikan awal diakui bahwa yang dibayarkan pria dalam video itu sebesar Rp400 ribu dan ini masih kami lakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dan barang bukti lain” jelas dia
Atas kejadian itu, pihak Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta telah berkoordinasi dengan otoritas bandara.
"Pihak AP II selaku pengelola bandara juga sudah melakukan langkah-langkah terkait persoalan ini. Dalam hal ini pria yang memviralkan itu belum membuat laporan karena yang bersangkutan ada kegiatan yang belum bisa ditinggalkan," ungkap dia.
(mdk/yan)