Wagub Bali larang pendakian Gunung Agung sampai status normal
Wabup Bali larang pendakian Gunung Agung sampai status normal. Selain meminta jalur pendakian ditutup, mantan Wakil Bupati Badung itu juga mengimbau warga setempat untuk mengantisipasi dengan tidak berada atau beraktivitas sementara waktu di dekat kaki Gunung Agung.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta jalur pendakian Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, ditutup sementara. Langkah ini menyusul status aktivitas vulkanik yang meningkat dari normal menjadi waspada.
"Pendakian disetop dulu jangan diberikan akses," kata Sudikerta di Denpasar, Jumat (15/9).
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana letak Gunung Papandayan? Gunung Papandayan sendiri memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, dan terletak persis di Kecamatan Cisurupan.
-
Bagaimana Gunung Karang menjadi sumber daya penting? Sebagai gunung tertinggi di Banten, Gunung Karang memiliki sumber daya yang luar biasa melimpah termasuk air. Ini menjadikan wilayah sekitarnya menjadi subur, karena mata air mengaliri sebanyak empat sungai yakni DAS Cidanau, DAS Cibanten, DAS Ciujung dan DAS Cibungur.
Pihaknya telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menghentikan sementara kegiatan pendakian hingga aktivitas vulkanik gunung berapi tertinggi di Bali itu normal kembali.
Selain meminta jalur pendakian ditutup, mantan Wakil Bupati Badung itu juga mengimbau warga setempat untuk mengantisipasi dengan tidak berada atau beraktivitas sementara waktu di dekat kaki Gunung Agung.
"Kami imbau masyarakat untuk tidak tinggal di sana karena situasi tidak bisa diprediksi," imbuhnya.
BPBD diminta melakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga sekitar kaki gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu agar mereka dapat melakukan antisipasi menyikapi perkembangan Gunung Agung.
Terpisah, Bupati Karangasem IGA Mas Sumantri sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi status Gunung Agung. Pihaknya telah membentuk tim khusus untuk penanganan kemungkinan terburuk.
"Ya kami saat ini sedang mempersiapkan regulasi. Langkah-langkah yang kami siapkan saat ini kami akan membentuk tim untuk penanggulangan adanya hal tersebut," ujarnya usai memimpin rapat koordinasi terkait meningkatnya status Gunung Agung, Jumat (15/9) di Karangasem, Bali.
Sumantri menambahkan, saat ini ada tiga lokasi yang menjadi tempat pemantauan Gunung Agung.
"Tiga lokasi itu salah satunya ada di daerah Rendang. Sejauh ini dari pantauan staf kami belum ada gempa yang berasa dirasakan oleh masyarakat sekitar," katanya.
Untuk diketahui, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Agung dari normal menjadi waspada pada level II berdasarkan analisis data visual, instrumental dan mempertimbangkan potensi ancaman bahaya pada Kamis (14/9) mulai pukul 14.00 Wita.
Badan Geologi juga meminta masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung agar tidak beraktivitas di dalam area kawah dan seluruh area di dalam radius tiga kilometer dari kawah gunung atau pada elevasi 1.500 meter dari permukaan laut.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Api, Gunung Agung, Dewa Made Mertayasa mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik. Pihak pemantau Gunung Agung terus melakukan patroli dan memberikan pemahaman kepada masyarakat. "Agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada," akunya.
Pihaknya juga menyosialisasikan agar para pendaki untuk sementara menunda melakukan pendakian hingga kondisi Gunung Agung normal kembali. Namun informasi yang didapat, sejak aktivitas Gunung Agung dilaporkan meningkat, jumlah wisatawan asing yang melakukan pendakian justru meningkat. Utamanya dari pos pendakian Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.
(mdk/noe)