Wabup Bogor dalang penyebar video mesum mirip politikus PDIP
Hal itu disampaikan beberapa saksi saat diperiksa penyidik Polda Jabar. Motif sementara karena dendam politik.
Hingga kini Polda Jabar masih mendalami motif penyebaran video asusila mirip Wakil Ketua DPRD Jabar Rudi Harsa Tanaya. Lebih kurang ada 10 saksi yang dimintai keterangan termasuk Wakil Bupati Bogor Karyawan Fathurachman.
Diduga video itu tersebar sebagai bentuk balas dendam. Benarkah Karyawan dendam terhadap Rudi?
"Kalau kita lakukan pemeriksaan berdasarkan fakta. Motif dendam dan persaingan itu bukanlah kapasitas kami," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mapolda Jabar, Kamis (23/5).
Martinus memastikan bahwa Karyawan merupakan orang yang menyuruh pembuatan dan penyebaran video tersebut.
"Dari beberapa keterangan saksi memang mengarah bahwa yang menyuruh adalah Karyawan," tegasnya.
Karyawan hingga kini belum bisa dimintai keterangan. Pada pemanggilan pertama Kamis ini oleh Polda Jabar Karyawan mangkir lantaran sedang berada di luar kota.
Polda Jabar pun berencana melakukan pemanggilan terhadap Karyawan pekan depan. Karyawan menurut dia, ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan melanggar pasal 29 UU No 44 tahun 2008 tentang pornografi, Junto pasal 55 ayat 1 KUHPidana tentang mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan suatu perbuatan.
Kini Polda Jabar membidik empat orang yang akan dipanggil, yakni L, E, J dan I. Keempat orang ini disangkakan terlibat dalam kasus ini.
Informasi yang dihimpun, kuat dugaan motif pembuatan dan penyebaran video intim mirip Rudi Harsa ini karena bermotifkan balas dendam dalam persaingan politik. Karyawan yang pada saat itu merupakan Ketua LSM Kampar diduga sakit hati karena dijegal saat mencalonkan menjadi Ketua DPC PDIP di Bogor.
Begitu juga saat mencalonkan diri menjadi Cawabup dalam partai yang sama. Akhirnya pada Februari 2010 itu di Wisma Nova di Kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat dibuatlah video intim.
Karyawan menyewa L wanita yang mengaku sebagai mahasiswi IPB dan masuk dalam Keluarga Mahasiswa Rakyat Jabar. L dibayar Rp 100 juta untuk membuat video asusila. Di situlah terjadilah pembuatan video intim dengan menggunakan video dari ponsel milik L dan disebarkannya di dunia maya.
Baca juga:
Politikus PDIP Jabar kaget penyebar video mesum jadi tersangka
Wakil Bupati Bogor mangkir dari pemeriksaan kasus video porno
5 Kasus video foto mesum yang menjerat bupati & wakil bupati
Para anggota DPR pun pernah tersandung foto dan video bugil
Diduga terlibat video porno, Wakil Bupati Bogor jadi tersangka
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
-
Apa yang diklaim terjadi di video yang beredar? Beredar video yang mengeklaim aparat kepolisian melakuan penggeledahan atas rumah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Mengapa video itu diklaim sebagai berita bohong? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan berhasil menemukan bahwa narasi yang termuat dalam video viral tersebut adalah hoaks. Pasalnya, terdapat tulisan “Bukit Siguntang” pada bagian depan kapal laut yang disorot.
-
Kapan video wawancara tersebut direkam? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video serupa yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa," pada 24 September 2020 silam.