Wakil Ketua DPR: Hercules jatuh, jangan lagi beli barang bekas
DPR dan pemerintah akan membahas anggaran untuk pengadaan alutsista baru. Sebelum menetapkan anggaran untuk pembelian alutsista, perlu ada kajian terkait kebutuhan alutsista TNI. Jika anggaran terbatas, maka pemerintah harus memilih alutsista yang menjadi prioritas untuk dibeli.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pemerintah dan TNI tidak lagi membeli alutsista bekas, terutama pesawat Hercules. Fadli menilai meski terus direvitalisasi dan dimodernisasi, sebagian besar pesawat Hercules sudah uzur.
"Karena pesawat itu sudah berumur sekali. Meskipun diperbaiki, ada modernisasi, ada pergantian spare part di sana sini tapi tetap pesawat sudah tua. Jadi sebaiknya kita tidak beli barang bekas lah," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/12).
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Kapan KPU Papua dan Papua Pegunungan berangkat ke Jakarta? Saat ini kami sedang bersiap-siap menuju Jakarta menggunakan pesawat milik Trigana yang akan transit di Makassar
-
Bagaimana cara KPU Papua dan Papua Pegunungan sampai ke Jakarta? Pesawat tersebut dipiloti Capt.Marsya da Fo.Guruh
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Dimana pesawat nirawak baru TNI AU bisa diterbangkan? "Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua," kata dia.
-
Kapan TNI AU menggunakan OV-10 Bronco di Timor Timur? OV-10 Bronco TNI AU, 'Si Kampret' Penghajar Fretilin Tahun 1976-1977
DPR dan pemerintah akan membahas anggaran untuk pengadaan alutsista baru. Sebelum menetapkan anggaran untuk pembelian alutsista, perlu ada kajian terkait kebutuhan alutsista TNI. Termasuk menyusun proyeksi kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang. Jika anggaran terbatas, maka pemerintah harus memilih alutsista yang menjadi prioritas untuk dibeli.
"Kalau anggaran banyak tentu ya segera. Kan pemerintah dengan DPR menentukan anggaran itu. Sehingga kalau misalnya anggaran kita terbatas, bisa memilih prioritas mana yang kita lebih dahulukan," ujar Fadli.
Diberitakan sebelumnya, Pesawat Hercules type C-130 HS A-1334 jatuh di Wamena, kemarin. Peristiwa ini menambah panjang daftar pesawat-pesawat milik TNI yang jatuh. Pertama saat Pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh dan menimpa sebuah rumah di Jalan Laksda Adisutjipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2). Kedua, Helikopter Bell 412 EP milik TNI AD dengan nomor HA 5171 jatuh di Dusun Pattiro Bajom, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3).
Ketiga, Helikopter Bell 205 A-1 milik TNI AD yang jatuh menimpa rumah Heru Purwanto (58) dan rumah Parno (45), di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/7). Empat, helikopter Bell 412 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA-5166 jatuh di pegunungan Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), pada Kamis (24/11).
Sejauh ini, TNI AU akan memiliki 9 pesawat Hercules dimana 4 pesawat merupakan hibah dari negara asing sementara 5 unit lainnya adalah pembelian. Dari 4 pesawat hibah luar negeri, baru 3 yang diterima Indonesia. Sementara 5 pesawat yang dibeli, baru 2 yang tiba dan telah dioperasikan.
Baca juga:
DPR akan panggil Menhan & jajaran TNI soal Hercules jatuh di Wamena
Setahun lima pesawat TNI jatuh, alutsista wajib dievaluasi & diaudit
Tangis histeris keluarga terima jenazah korban Hercules jatuh
Serda Suyanto, korban Hercules jatuh dimakamkan di TPU dekat mertua
Kesedihan keluarga korban Hercules jatuh saat terima jenazah
Pilot Hercules jatuh sosok penerbang andal merangkap instruktur
Hercules jatuh di Papua, rencana Pelda Agung berlibur pun kandas