OV-10 Bronco TNI AU, 'Si Kampret' Penghajar Fretilin
Pesawat ini jadi andalan TNI saat bertempur di Timor Timur. Aneka operasi bantuan udara dijalani tanpa absen.
Pesawat ini jadi andalan TNI saat bertempur di Timor Timur. Aneka operasi bantuan udara dijalani tanpa absen.
OV-10 Bronco TNI AU, 'Si Kampret' Penghajar Fretilin
Tahun 1976-1977, TNI AU Membeli 16 Pesawat OV-10 Bronco dari Amerika Serikat
Pesawat ini menggantikan P-51 Mustang yang sudah usang karena merupakan pesawat era Perang Dunia II. AS sebelumnya telah menggunakan 'si kuda liar' di kancah Perang Vietnam.
-
Kenapa B-25 menjadi andalan TNI AU? Pesawat ini segera menjalani tugas pertamanya: Menumpas Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
-
Pesawat apa yang digunakan TNI AU untuk mengebom PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten.
-
Apa yang TNI AU beli dari Blok Timur? Sejumlah senjata dari Blok Timur sukses diboyong ke Indonesia. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, dan helikopter Mi-4.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa prajurit Kopassus yang gugur di Timor Timur? Masjid ini dinamai Suparlan, salah satu prajurit legendaris korps baret merah. Suparlan gugur saat bertempur di Timor Timur tahun 1983.
TNI AU menjadikan OV-10 pesawat tempur taktis. Ditempatkan di Skadron Udara I Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. 10 Pilot dan 24 teknisi TNI AU sebelumnya dikirim ke Patrick Air Base Florida untuk latihan dan pemeliharaan.
Setelah tiba di Tanah Air, pesawat ini langsung diperintahkan untuk melaksanakan operasi tempur di Timor Timur. Saat itu TNI tengah menggelar operasi besar-besaran di wilayah bekas jajahan Portugis tersebut.
Selama operasi di Timor Timur, OV-10 dilengkapi dengan 4 senapan mesin 7,62 lalu gun pod 12,7 mm, roket FFAR 2,75 inchi serta beberapa jenis bom. OV-10 milik TNI AU sudah dirancang untuk jenis operasi antigerilya.
Selama Bertugas di Timor Timur, OV-10 TNI AU Terkenal Dengan Sebutan 'Kampret'.
Sebagai pesawat serang darat, si kampret kerap menghajar sarang Fretilin dengan senapan mesin berat dan bom dari udara.
Tahun 1977, TNI Menggelar Operasi Besar-Besaran
TNI menggelar 15 batalyon dengan dibantu pesawat tempur OV-10 Bronco untuk menumpas sisa-sisa Fretilin. Bagi TNI AD, pesawat ini merupakan partner setia yang mendukung setiap pergerakan pasukan. Kompi-kompi yang terjepit akan meminta bantuan udara untuk menyerang posisi Fretilin.
Dalam Sebuah Operasi, Lettu (Inf) R Simbolon dan Kompi dari Batalyon 407 Terpisah dari Induk Pasukan
Mereka dikepung pasukan Fretilin yang jumlahnya jauh lebih banyak. 'Si Kampret' segera melesat dan menghujani Fretilin dari udara. Pasukan Yon 407 pun selamat.
Selama Operasi Penumpasan Fretilin, 4 OV-10 Bronco Terkena Tembakan Musuh
Untungnya semua pesawat bisa kembali ke pangkalan dengan selamat dan menjalani perbaikan. TNI AU terus menggunakan pesawat serbu ringan ini hingga tahun 200an. Setelah itu OV-10 Bronco digrounded dan digantikan EMB 314 Super Tucano dari Brasil tahun 2012.