Mengenal Pesawat Tempur Berteknologi Canggih yang Jatuh di Gunung Bromo, Fungsinya untuk Tumpas Pemberontak
Kabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Kabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga
Mengenal Pesawat Tempur Berteknologi Canggih yang Jatuh di Gunung Bromo, Fungsinya untuk Tumpas Pemberontak
Dua pesawat tempur super tucano milik TNI AU jatuh di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023) siang. Jatuhnya pesawat berteknologi canggih ini menimbulkan pertanyaan.
(Foto: Image banks Merdeka.com)
Kronologi Kejadian
Sebelum adanya kecelakaan, ada empat pesawat tempur yang terbang dari Lapangan Udara (Lanud) Abdul Rachman Saleh Malang. Empat pesawat itu melakukan latihan rutin dan akan membuat formasi kotak, namun pada prosesnya dua pesawat mengalami hilang kontak sebelum jatuh di kawasan Gunung Bromo pada Kamis (16/11) sekitar pukul 12.00 WIB.
Masing-masing pesawat jatuh ditumpangi oleh dua orang. Keempat penumpang pesawat itu diduga meninggal dunia di lokasi kejadian. Warga di sekitar lokasi segera bergerombol, namun tidak berani melakukan tindakan apapun. Mereka menunggu pihak berwenang melakukan evakuasi para korban.
"Kemungkinan tabrakan karena dua pesawat jatuh. Dalam keadaan formasi, biasanya kecelakaan dua atau tiga pesawat," ungkapnya, dikutip dari YouTube Liputan6.
Chakky menambahkan, super tucano digunakan antara lain sebagai pesawat latih tingkat lanjut untuk pilot dan membantu perang di darat dari jalur udara.
Dugaan Lain
Pengamat penerbangan, Gerry Soejarman menyatakan ada beberapa kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat tempur TNI AU. Secara kasat mata, ia melihat situasi berkabut di lokasi jatuhnya pesawat. Meski demikian, ia tidak berani memastikan apakah faktor cuaca jadi penyebab jatuhnya kedua pesawat tempur andalan TNI AU tersebut.
Super TucanoPesawat Canggih
Mengutip dari laman tni-au.mil.id, super tucano adalah pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya. Desain pesawat ini mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.
(Foto: Flickr Rodrigo Bertoli)
Indonesia sendiri memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu yang di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.
EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.
Mengutip Indomiliter.com, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.
Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability tinggi. Super tucano yang berfungsi membabat sasaran di darat dalam jarak dekat memerlukan perlindungan ekstra. Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Demi keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.