Wali Kota Syaharie Jaang pastikan pasutri di Samarinda memakan kucing hoaks
Wali Kota Syaharie Jaang pastikan pasutri di Samarinda memakan kucing hoaks. Pasutri itu selama ini tidak mau membebankan keluarganya.
Pemkot Samarinda bertindak cepat memastikan kabar pasutri dituduh sebagai pemakan kucing yang videonya viral di media sosial. Pemkot Samarinda memastikan kabar itu tidak benar.
Pemkot Samarinda memastikan pasutri itu segera mendapat tempat tinggal dan penghidupan yang layak.
-
Mengapa report text tentang hewan atau tumbuhan menjadi viral di media sosial? The Giant Panda is an iconic and beloved species native to China. With its distinct black and white fur, the Giant Panda is easily recognizable.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang viral di media sosial tentang orang utan? Video seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial. Melansir dari akun Instagram @folkative, Selasa (9/7) video orang utan itu pertama kali direkam oleh Khoiqul Qomarudinn dan sempat diunggah di media sosial.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, bersama istrinya, Puji Setyowati, jelang tengah hari tadi, menemui Wagimin (70) dan istri sirinya, Nana Abriana (52), yang viral karena dituduh memakan kucing.
"Saya kaget, dalam perjalanan tadi mau membuka pekan olahraga pelajar. Istri saya, ditelepon dari Pemprov Kaltim, mengatakan ada warga Samarinda karena kondisi ekonominya, sampai makan kucing," kata Syaharie Jaang, ditemui merdeka.com, Senin (24/9).
Jaang menerangkan, kabar itu jadi perhatian dia dan warga Samarinda. "Saya juga sebagai Wali Kota merasa berdosa, kalau ada warga saya seperti itu, dan tidak jadi perhatian," ujarnya.
"Tapi ternyata, setelah kita datang, tidak sebagaimana yang sebenarnya. Orangtua ini baik saja. Keluarga juga cukup baik, dari segi ekonomi dan sebagainya," tambah Jaang.
Hanya saja, lanjut Jaang, Wagimin tidak mau tinggal dengan keluarganya, dengan alasan tidak mau merepotkan keluarganya. "Membuat berita itu, berita yang sebenarnya. Kasihan, mereka ini banyak keluarga. Walaupun tidak keluarga banyak, juga kasian," ungkap Jaang.
"Diberitakan seperti itu, keponakannya ada dari luar kota, datang ke sini. Jadi hati-hati. Ya media sosial baiknya menginformasikan kejadian di daerah kita supaya kita tahu. Tapi tolonglah, disampaikan sebagaimana yang sebenarnya. Jangan langsung percaya (informasi media sosial), kasihan. Kita (Pemkot) pasti memperhatikan ya," terang Jaang.
Jaang juga memastikan, bagi warga Samarinda yang tidak mampu dan hendak berobat, ditanggung oleh BPJS dimana iurannya ditanggung Pemkot. "Tindaklanjutnya, (pasutri tertuduh pemakan kucing) dicarikan tempatnya, mungkin bekerja berkebun, tinggal tempat saya tidak masalah. Dikaryakan, ya untuk bapak dan ibu itu juga," beber Jaang.
Diketahui, Warga di Samarinda, Kalimantan Timur, dibikin heboh dengan diamankannya pasangan suami istri, yang diunggah di media sosial sebagai pemakan kucing, dari tempat tinggalnya di kolong jembatan. Wagimin (70) dan Nana Abriana (52), pasutri itu, sampai harus berurai air mata dan bersumpah tuduhan warga itu tidak benar.
Baca juga:
Kisah pasutri dituduh memakan kucing hingga viral di medsos
Menengok kegiatan Gus Miftah, sulap lantai dansa jadi tempat ceramah
Komisi VIII puji Gus Miftah, namun ingatkan tak hanyut gemerlap dunia malam
Gus Miftah disarankan konsultasi dengan MUI soal syariat berselawat di kelab malam
Kisah Gus Miftah dapat ancaman pertama kali dakwah di Sarkem
Belum temukan unsur pidana, polisi sebut keluarga siswa & SMK di Batam sepakat damai
DPR bakal ajak Menag bahas dakwah Gus Miftah di diskotek