Walkot Semarang Minta Mahasiswa Papua Sesuaikan Diri dengan Budaya Lokal
Walkot Semarang Minta Mahasiswa Papua Sesuaikan Diri dengan Budaya Lokal. Untuk menjaga keakraban bersama warga, mahasiswa Papua supaya tidak menutup diri yang menimbulkan kesan menjadi pendatang eksklusif.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta seluruh penghuni asrama mahasiswa Papua harus menyesuaikan diri dengan budaya lokal. Tindakan itu dilakukan agar tidak timbul kesalahpahaman antarwarga.
"Jadi semua pendatang warga Papua yang kuliah di Semarang harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Mau bergaul dengan warga," kata Hendrar Prihadi saat ditemui di Universitas Semarang, Rabu (21/8).
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
Dia menyebut situasi yang ada di lingkungan asrama mahasiswa Papua Semarang, sejauh ini masih relatif kondusif. Saat menyambangi lokasi asrama, pihaknya mendapati terdapat beberapa perbedaan pandangan mengenai cara pengamanan dari aparat TNI/Polri.
"Tetapi kita pastikan tidak ada yang memancing keributan seperti yang terjadi di Jayapura kemarin," ujarnya.
Untuk menjaga keakraban bersama warga, mahasiswa Papua supaya tidak menutup diri yang menimbulkan kesan menjadi pendatang eksklusif.
"Teman-teman kita dari Papua mari kita mengikuti budaya, kebiasaan masyarakat di lingkungan masing-masing. Upayakan agar jangan menjadi pendatang yang eksklusif," akunya.
Mahasiswa Papua juga harus menunjukkan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak boleh menyudutkan pendatang mengenai suku, ras, agama dan golongan yang dapat memicu konflik horizontal antar sesama warga.
"Mereka harus berbaur dalam kumpulan RT dan RW agar timbul jaringan persaudaraan yang kuat. Buat warga sekitar juga semestinya bisa memberikan sambutan dengan baik. Kita harus pintar-pintar menyesuaikan diri lah dengan tetangga sekitar. Biar kita jadi bagian dari kehidupan di tengah masyarakat," tutup Hendrar Prihadi.
Baca juga:
Malam Ini, Wiranto, Panglima TNI dan Kapolri Bertolak ke Papua
Polri Soal Kondisi Terakhir di Sorong 'Sudah Betul-Betul Kondusif'
Pascarusuh Manokwari, Jokowi Pantau Kondisi di Papua dan Papua Barat
Kapolda Jatim Sebut Saksi Lihat 2 Orang Rusak Tiang Bendera di Asrama Mahasiswa Papua
Menristekdikti Peringatkan Rektor: Jangan Ada Mahasiswa Papua Alami Diskriminasi
BIN Mengaku Sudah Petakan Aktor Aksi Kerusuhan di Papua-Papua Barat