Wamenhan: Miliki Senjata Tanpa Kekuatan Pangan, Akan Kocar Kacir Juga
"Kita harus punya cadangan pangan dan punya lahan tetap untuk tanaman pangan yang akan dikembangkan. Jadi lahan tersebut tidak boleh berubah fungsi," ujarnya.
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono saat menghadiri dan memimpin Rapat tentang Pembahasan dan Pengelolaan Kawasan Eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (23/6). Rapat dibuka oleh Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, dan dihadiri pejabat perwakilan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN.
Wahyu mengungkapkan, bahwa kekuatan ketahanan pangan tidak kalah pentingnya dengan kekuatan senjata, terlebih dalam menghadapi situasi saat ini seperti dampak akibat dari pandemi Covid-19. Untuk itu, Indonesia harus memiliki cadangan pangan yang memadai.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
"Belajar dari sejarah perang, kalau kita miliki senjata tanpa kekuatan cadangan pangan akan kocar-kacir juga," kata Wahyu dalam siaran pers yang diterima.
Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, katanya, maka Kemhan bersinergi bersama dengan instansi terkait antara lain Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian BUMN berencana mengembangkan kawasan food estate diantaranya di Kalimantan Tengah.
"Kita harus punya cadangan pangan dan punya lahan tetap untuk tanaman pangan yang akan dikembangkan. Jadi lahan tersebut tidak boleh berubah fungsi," ujarnya.
Menurut Wahyu, ada tiga tanaman pangan utama yang perlu dikembangkan untuk ketahanan pangan nasional yakni tanaman padi, jagung dan singkong. Tiga tanaman itu kalau bisa dijalankan dengan lahan yang memadai akan sangat berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Prihal ketahanan pangan, menurut Wahyu tidak selalu terkait soal beras, tetapi juga bisa jagung dan singkong. Bahkan, menanam singkong lebih mudah dan infrastrukturnya dan potensi hasilnya lebih besar.
"Bayangkan, turunannya itu luar biasa untuk industri pangan kalau kita jalankan. Misalnya untuk jagung dan singkong, disampingnya bisa dilanjutkan dengan ternak sapi," pungkasnya.
Baca juga:
Raker Tertutup, Prabowo Mengaku Fraksi di DPR Dukung Perkuat TNI
Pesawat Hawk TNI AU Jatuh, DPR Minta Kemenhan Perhatikan Perawatan Alutsista
Kemenhan Siapkan Langkah Strategis Hadapi Covid-19
Menhan Prabowo Bentuk Komponen Pendukung Pertahanan Bidang Kesehatan untuk Covid-19
Kolonel Ignatius Eko Djoko Dilantik Jadi Karo Humas Kemhan Gantikan Brigjen Totok
Kemenhan Dorong Industri Pertahanan Produksi Ventilator Tangani Pasien Covid-19