Wanita yang Buang Bayi di Mesin Cuci Adalah ART Anak Eks Wagub Sumsel
Wanita yang membuang bayi baru dilahirkannya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) anak eks Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki. Pelaku ST, masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Palembang.
Wanita yang membuang bayi baru dilahirkannya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) anak eks Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki. Pelaku ST, masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Palembang.
Kuasa hukum keluarga Ishak Mekki, Suharyono mengatakan, ST baru bekerja di rumah Ferdyta Azhar, anak kedua Ishak Mekki, di Jalan Telaga, Kelurahan 30 Ilir, Ilir Barat I, Palembang, selama enam bulan. Dia berasal dari Belitang, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa yang dimaksud dengan kepala bayi peyang? Kepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris di salah satu sisi.
-
Apa yang dimaksud dengan bedak bayi? Bedak bayi adalah bedak berbentuk tabur atau padat yang dirancang khusus untuk bayi. Bedak ini biasanya digunakan untuk mengatasi biang keringat atau ruam pada kulit bayi. Formula dalam bedak bayi umumnya sangat aman dan anti iritan.
-
Siapa yang menemukan jabang bayi di Cirebon? Lalu bayi tersebut karena tidak diharapkan akhirnya dilarung ke laut di wilayah Cirebon dan ditemukan oleh nelayan.
-
Dimana makam jabang bayi di Cirebon ditemukan? Namun menurut cerita yang berkembang, bayi ini mulanya ditemukan di sekitar perairan pelabuhan Cirebon.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
"Benar, ST bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah klien kami, baru enam bulan," ungkap Suharyono, Selasa (4/11).
Dari pengakuan pelaku saat pertama kali bekerja, ST menyebut dia seorang janda. Namun tidak ada yang tahu selama ini dia hamil. "Tidak ada yang tahu, mungkin karena sering ditutupi pakaian atau kain," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya segera melaporkan kasus ini ke polisi untuk mengungkapnya. Keluarga juga telah melakukan pertolongan pertama kepada bayi dan membawanya ke rumah sakit.
"Tapi nyawanya tak tertolong lagi beberapa jam dalam perawatan di RS Siloam," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, ST memasukkan bayi yang baru saja dilahirkannya ke mesin cuci. Beberapa jam dalam perawatan medis, bayi tersebut meninggal dunia.
Pelaku telah diamankan polisi dan kini menjalani pemeriksaan intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Palembang. Sementara korban dibawa ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Kasus itu terungkap berawal pelaku masuk kamar mandi di rumah majikannya di Jalan Telaga, Kelurahan 30 Ilir, Ilir Barat I, Palembang, Senin (4/11) siang. Rekan pelaku curiga karena terlalu lama berdiam diri di kamar mandi.
Pelaku berdalih sakit perut dan meminta tolong diambilkan handuk dan pakaian ke rekannya. Kemudian, pelaku keluar dan masuk ke kamar mandi di dalam kamarnya di lantai dua.
Begitu keluar, pelaku nampak pucat yang membuat rekan seprofesinya di rumah itu langsung membawa pelaku ke dokter. Sedangkan satu temannya yang lain mencari kartu identitas pelaku di kamarnya.
Ketika saksi masuk kamar, terdengar tangisan bayi. Ketika dicari, saksi menemukan bayi laki-laki di dalam mesin cuci yang berada di kamar mandi. Bayi itu sudah dibungkus pelaku dengan kantong plastik dan handuk.
Lantaran kondisi kesehatannya menurun, bayi itu dibawa ke RS Siloam Palembang untuk perawatan. Tak lama kemudian, korban meninggal dunia.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, mayat korban dilakukan visum di RS Bhayangkara Palembang. Menurut dokter forensik, dr Indra Sakti, bayi tersebut lahir secara normal dan sudah cukup usia kandungan. Dari hasil visum, ditemukan luka lecet di leher dan bibir atas.
"Bukan hasil aborsi, tapi persalinan normal, usia kandungan sudah sembilan bulan," ungkap Indra, Selasa (5/11).
Hanya saja, dokter forensik tidak mengetahui penyebab kematian korban. Dokter harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya.
"Kami hanya lakukan visum, tidak autopsi. Jika diperlukan, kami akan melakukannya agar bisa diketahui penyebab kematiannya," pungkasnya.
Baca juga:
Pacar Tak Mengakui, Ini Pengakuan Ibu Buang Bayi Baru Lahir di Mesin Cuci
Takut Dipecat, Asisten Rumah Tangga Buang Bayi ke Tong Sampah
Ibu di Palembang Masukkan Bayi Baru Lahir ke Mesin Cuci hingga Tewas
Polisi Masih Buru Pelaku Pembuang Jasad Bayi di Lahan STAN
Buang Mayat Bayi Hasil Hubungan Gelap, Pasangan Ini Masuk Bui
Jasad Bayi Terbungkus Plastik Ditemukan di Lahan Kosong Kampus STAN