Wantimpres sarankan Jokowi benahi pendidikan kejuruan yang sudah ada
Jokowi disarankan memperhatikan sekolah kejuruan yang sudah ada ketimbang membangun sekolahan baru.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan agar membenahi pendidikan kejuruan yang sudah ada, daripada membuat yang baru. Karena hal tersebut dinilai jauh lebih efisien. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih di sela kunjungan kerja ke Politeknik ATMI (Akademi Teknik Menengah Indonesia) Solo, Selasa (12/4).
"Kami menyarankan kepada presiden, daripada bikin sekolah kejuruan baru, mendingan yang sudah ada sekarang ini dikembangkan. Saya akan bicarakan juga ini dengan Menristek Dikti dan Mendikbud," ujarnya.
Dari kunjungannya ke berbagai daerah, Sri Adiningsih menilai permasalahan yang dihadapi pendidikan kejuruan baik formal maupun informal adalah keterbatasan fasilitas pendukung. Terutama untuk kegiatan praktik kerja yang menjadi nilai tambah pendidikan kejuruan.
Dalam kunjungan ke Balai Latihan Kerja (LPK) di Jayapura, meski kondisi bangunan yang cukup luas, namun sangat disayangkan tidak didukung fasilitas lainnya. Mesin yang digunakan untuk praktik siswa misalnya, usianya sudah 30 tahun lebih dan belum pernah diganti.
"Di sana masih banyak BLK yang seperti itu. Selain sudah uzur, jumlah fasilitas untuk kegiatan praktik juga sangat kurang. Kalau dirata-rata setiap satu mesin digunakan oleh 25 orang siswa, jauh dari ideal. Kalau idealnya ya satu mesin satu siswa, seperti yang diterapkan di ATMI ini," katanya.
Sri Adiningsih mengemukakan, dengan kondisi serba terbatas seperti itu sulit bagi pendidikan kejuruan untuk menghasilkan lulusan berkualitas. Menurut dia, data teknis menunjukkan prosentase lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang tidak bekerja lebih tinggi dari lulusan sekolah menengah atas (SMA).
"Itu tandanya ada sesuatu yang salah dengan pendidikan kejuruan. Logikanya lulusan SMK pasti lebih mudah diserap oleh dunia kerja, karena sudah memiliki bekal keterampilan," jelasnya.
Di sisi lain, Sri Adiningsih memuji keberhasilan penyelenggaran pendidikan kejuruan yang dilakukan Politeknik ATMI. Tingginya minat dunia industri terhadap lulusan ATMI saat ini bisa dijadikan indikator.
"Saat ini satu orang lulusan ATMI rata-rata diminati oleh lima perusahaan. Saya ingin keberhasilan ATMI ini ditularkan ke lembaga pendidikan kejuruan yang lain. Hasil kunjungan kerjanya ini secepatnya akan disampaikan kepada Presiden Jokowi. Beliau sangat menginginkan pendidikan kejuruan dikembangkan," tutupnya.
Baca juga:
Kadin sebut universitas asing minat bikin sekolah kejuruan di RI
Pendidikan Indonesia jadi fokus utama lawan tenaga kerja asing
100 Dosen dari 17 universitas dapat pelatihan sosialisasi 4 pilar
Sudah beberapa tahun siswa MI di Sukabumi belajar di tenda darurat
Pernak-pernik pelaksanaan UN di tiap daerah
Menyambangi Kapal Pintar, perpustakaan anak-anak pulau
UGM buka lowongan kerja, butuh ratusan dosen
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Apa yang dikatakan Budi Arie tentang peluang Jokowi menjadi Wantimpres? Budi Arie tak setuju kalau Jokowi dianggap hanya sebatas punya peluang untuk menjadi Wantimpres Prabowo-Gibran di kabinet baru nanti. Dia menyebut, Jokowi sudah layak untuk menjadi bagian dari Wantimpres. "Jangan peluang dong, kalian memangnya... Ya, pokoknya ini kan semua jalan politik persatuan untuk kemajuan," jelas dia.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.