Wapres JK dapat gelar Sri Perdana Mahkota Negara dari Ketua Adat Melayu Riau
Usai mendapatkan penganugerahan kebesaran adat melayu, Wapres JK dan rombongan menuju Kantor Bupati Daik Lingga. Di tempat tersebut, Wapres JK akan membuka perhelatan Tamadun Melayu Antar Bangsa.
Usai menutup acara musyawarah nasional ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) di Medan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Istrinya Mufidah Kalla bertolak ke Daik Lingga, Kepulauan Riau, Minggu (19/11). Di Daik Lingga, Wapres JK akan menghadiri acara Tamadun Melayu Antar Bangsa.
Wapres JK dan Mufidah berangkat pukul 11.20 WIB dari Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan, Sumatera Utara menuju Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Tiba di Riau sekira pukul 12.50 WIB, Wapres JK langsung disambut Gubernur Kepri dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Dari Riau, Wapres JK dan Gubernur Kepri beserta rombongan bergerak ke Kabupaten Lingga menggunakan Helikopter Kepresidenan.
Sekira pukul 14.10 WIB, mereka tiba di Heliped Lapangan Bola Sultan Mahmud Riayatsyah. Wapres JK dan rombongan langsung disambut Bupati Lingga dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Lingga.
Sebelum Tamadun Melayu Antar Bangsa dimulai, Wapres JK menuju Balai Agung Negeri. Di sana, orang nomor dua di Tanah Air ini menerima gelar kebesaran adat melayu yang dikenal Sri Perdana Mahkota Negara.
Di sela-sela penganugerahan ini, Wapres JK akan mendapat tanjak, selempang, keris dan warkah dari Ketua Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau Datok Sri Setia Amanah Abdul Razak. Selanjutnya, akan ada prosesi bertepuk tepung tawar.
Usai mendapatkan penganugerahan kebesaran adat melayu, Wapres JK dan rombongan menuju Kantor Bupati Daik Lingga. Di tempat tersebut, Wapres JK akan membuka perhelatan Tamadun Melayu Antar Bangsa.
Di sela-sela acara ini akan ada penandatanganan batu bertulis 'Sumpah Setia Melayu Bugis' sebagai tanda pembukaan perhelatan Melayu Antar Bangsa. Kemudian dilanjutkan penandatangan prasasti monumen atau tugu agromenapolitan dan penandatangan prasasti pembangunan gudang bulog.