Pj Wali Kota Tarakan Wajibkan ASN Kenakan Sesingal
Di Tarakan, dengan adanya Perwali maka setiap hari Kams seluruh pejabat dan ASN mengenakan Sesingal.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Tarakan, untuk mengenakan sesingal atau ikat kepala khas Suku Tidung yang banyak bermukin di Kalimantan Utara. Selain sebagai wujud menjunjung kearifan budaya lokal, kebijakan ini diharapkan juga meningkatkan kesejahteraan perajin sesingal. Penggunaan ikat kepala ini wajib dilakukaan saat ASN yang bersangkutan sedang menjalankan tugas, terutama memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kebijakan ini harus dituangkan dalam aturan seperti Peraturan Wali Kota (Perwali). Untuk itu Bagian Hukum Sekretariat Pemkot Tarakan, harus segera melakukan penyusunan Perwali penggunaan Sesingal ini.
"Saya pasti selalu taat, ketika regulasi yang mengatur semacam Perwali, taatilah Perwali itu. Saya contohkan dengan kita di provinsi, ada Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mewajibkan pejabat sampai kepada level terendah, itu menggunakan produk lokal, seperti sesingal, baju batik khas Kaltara setiap hari Kamis dan Jumat," terangnya, Kamis (7/11/2024).
Di Tarakan, dengan adanya Perwali maka setiap hari Kams seluruh pejabat dan ASN mengenakan Sesingal, "Saya akan member contoh yang baik, saya tidur saja tidak pakai Sesingal. Kemana-mana di Jakarta juga pakai Sesingal, dimanapun saya pakai Sesingal. Kecuali solat saya pakai songko," ucapnya.
Bustan mengharapkan, saat ada pertemuan para pejabat maupun ASN untuk dapat menggunakan Sesingal, dirinya tidak akan segan untuk menegur dengan baik-baik pegawai yang bersangkutan, karena hal tersebut memiliki regulasi dan aturannya. Kebijakan ini akan berdampak baik untuk perekonomian di Kaltara,khususnya Tarakan.
"Ini akan membantu, dampaknya mungkin perekonomian Kaltara, UMKM meningkat produktivitasnya, dan kualitasnya terjaga sehingga masyarakat bisa sejahtera. Saya juga akan komunikasi dengan pelaku UMKM untuk memberikan harga yang lebih kompetitif," bebernya.
Apalagi penggunaan Sesingal sudah menjadi tren di kalangan masyarakat secara umum, maka permintaan juga akan meningkat. Oleh karena itu, harus dibanderol dengan harga yang terjangku.
"Ya saya sudah komunikasi dengan pengerajin UMKM Tarakan, dia akan memaksimalkan, usahakan membuat Sesingal yang harganya dibawah Rp 120 ribu, saya tagih janjinya nanti 1-3 bulan kedepan," pungkasnya.