Wapres JK di depan BNN-Polri: Narkoba yang lolos masih lebih banyak
"Sehingga dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, media tentu sangat dibutuhkan untuk ini dan pejabat semuanya untuk menghindari," ungkap JK.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir dalam pemusnahan 2,647 ton sabu di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu, ia mempertanyakan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Polri berapa banyak narkoba yang lolos edar di Indonesia.
"Pertanyaannya kenapa begitu banyak ditangkap dan berapa yang kira-kira lolos? yang lolos masih lebih banyak, jauh lebih banyak daripada yang kita tangkap oleh BNN dan Kepolisian," kata JK, Jumat (4/5).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
Bahaya narkoba, sambung JK, mengintai generasi muda bangsa. Untuk itu, ia memerintahkan seluruh pihak terkait agar bekerja sama dalam pemberantasan narkoba.
"Sehingga dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, media tentu sangat dibutuhkan untuk ini dan pejabat semuanya untuk menghindari," ungkap JK.
Salah satunya caranya yaitu semua pihak bisa mencegah, menghindari dan kemudian menangkap barang haram tersebut. Dia pun memberikan apresiasi kepada pihak BNN, kepolisian, imigrasi dan Angkatan Laut.
"Satu-satunya cara ialah menghindari, mencegah dan kemudian menangkap dari narkoba itu. itulah harapan kita sekali lagi penghargaan kepada BNN, kepolisian, imigrasi dan AL atas segala upayanya sehinga berhasil seperti ini," jelas JK.
Tidak hanya JK, hadir pula Ketua DPR Bambang Soesatyo, Dirut Bulog Budi Waseso, Ketua DPD Oesman Sapta Oedang, Kepala BNN Heru Winarko.
Baca juga:
Di depan Wapres JK, Kapolri yakin bisa amankan Pilpres 2019
Jelang Pilkada Serentak, Wapres JK instruksikan Polri siaga
Soal peluang JK jadi cawapres Jokowi, NasDem tunggu putusan MK atas gugatan UU Pemilu
Sekjen PDIP sebut sosok JK paling tepat dampingi Jokowi
PDIP akui JK jadi pilihan cawapres Jokowi jika uji materi dikabulkan MK