Wapres JK minta Capaja TNI-Polri jaga NKRI meski beda seragam
Wapres JK minta Capaja TNI-Polri jaga NKRI meski beda seragam. JK meminta agar para Capaja TNI-Polri bisa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meskipun berbeda seragam.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pembekalan terhadap 725 Calon Perwira Remaja (Capaja) di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kalemdiklat Polri Komjen Pol Unggung Cahyono lebih dulu memberikan pembekalan.
Dalam memberikan pembekalan, JK meminta agar para Capaja TNI-Polri bisa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meskipun berbeda seragam.
-
Kapan Jenderal M Jusuf diangkat menjadi Panglima TNI? Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Siapa yang menunjuk Jenderal M Jusuf sebagai Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI. Tidak selalu melewati jalur reguler seperti yang lazim dilakukan saat ini. Atau menunjuk satu dari kepala staf angkatan. Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
-
Apa kejutan yang diberikan prajurit TNI kepada Kapolres Tuban? Kapolres Tuban tiba-tiba diangkat oleh para prajurit TNI sebagai bentuk perayaan yang meriah. Selain itu, kue ulang tahun yang seharusnya dipotong dan dibagi pun akhirnya mendarat ke wajah Kapolres dengan sangat belepotan.
-
Siapa yang memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Mengapa Jenderal M Jusuf dipilih menjadi Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI. Tidak selalu melewati jalur reguler seperti yang lazim dilakukan saat ini. Atau menunjuk satu dari kepala staf angkatan.
"Pertama tentu dunia akan berpengaruh pada kita semua. Suatu situasi yang tidak menentu terjadi apakah secara dunia, regional, sekeliling kita masih begejolak Laut China Selatan. Namun sewaktu-waktu kita juga harus menjaga itu," kata JK, Jakarta Timur, Rabu (18/7).
Selain harus menjaga keutuhan NKRI juga para Capaja harus mempunyai tanggungjawab untuk menjaga regional atau kawasan.
"Keamanan regional juga menjadi tugas kita. Kita punya Asean. Jadi di samping menjaga keutuhan bangsa ini kita juga punya tanggungjawab menjaga regional," ujarnya.
Selain itu, JK pun mengungkapkan yang saat ini menjadi tantangan para Capaja yakni perkembangan teknologi. Oleh karena itulah, dirinya ingin agar Indonesia punya Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang mengikuti perkembangan zaman.
"Anda harus punya pengetahuan dan kemampuan seperti itu. Kita juga tahu tantangan regional dan dalam negeri masih terjadi di Papua di beberapa tempat radikalisme masih terjadi. Ini tantangan kita semua. Bukan hanya kepolisian tapi TNI juga," ungkapnya.
"Tentu radikalisme tidak hanya diselesaikan dengan cara polisional tetapi pendekatan masyarakat juga penting. Ada Babinsa ada Koramil. Semua harus menjaga bangsa ini," tambahnya.
Orang nomor dua di Indonesia pun juga ingin agar para Capaja juga mampu dalam menghadapi perekonomian di Indonesia. Karena itu juga salah satu untuk membangun negara dengan cara membeli alutsista.
"Masalah yang kita hadapi juga ekonomi regional atau internasional. Suatu negara tanpa ekonomi yang kuat tidak bisa bangun TNI yang kuat. Tanpa pertumbuhan ekonomi yang baik, kita tidak bisa beli alutsista yang baik, pertahanan keamanan yang baik. Maka tentu hal-hal tersebut kita harus mendalami masalah kebangsaan kita," ujarnya.
Dirinya juga ingin agar prajurit TNI bisa menjaga hubungan baik dengan prajurit Polri. Karena itu juga salah kunci dari keutuhan NKRI agar tak terpecah belah.
"Disiplin anda semua. Tentara yang tidak disiplin tidak bisa menjadi tentara yang baik. Kemudian bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan kepolisian," tandasnya.
Baca juga:
Panglima TNI ingatkan calon prajurit waspadai perkembangan Cyber
Aksi TNI-Polri dalam latihan pengamanan Asian Games 2018
Cara Kapolri agar TNI-Polri akur: Danramil kontak Kapolsek, bikin nobar dan mancing
Kapolri: Soliditas TNI-Polri bukan cuma di mulut, tapi sampai kiamat zaman
Di hadapan ribuan Babinsa, Jokowi amanatkan netralitas di Pilpres 2019
Jelang Pekan Olahraga TNI AL, prajurit latihan dayung di Danau Sunter