Wapres JK: Pemuka Agama harus lebih adem dalam berdakwah
Hal itu disampaikan Wapres Kalla menanggapi maraknya penyerangan tempat ibadah dan tokoh agama belakangan ini.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan para pemuka agama harus lebih banyak memberikan ceramah keagamaan yang bersifat kerukunan dan tidak memecah-belah antarumat beragama. Hal itu disampaikan Wapres Kalla menanggapi maraknya penyerangan tempat ibadah dan tokoh agama belakangan ini.
"Ya semua harus berhati-hati, dan apalagi pemuka agama harus lebih adem caranya dalam memberikan dakwah atau khutbah atau apa pun," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (13/2).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Peristiwa kekerasan terhadap umat beragama terjadi di beberapa daerah dalam beberapa waktu terakhir. Pada akhir Januari lalu di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, aksi bakti sosial oleh umat Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan dibubarkan oleh ormas yang menamakan diri Front Jihad Islam (FJI). Mereka menuding aksi sosial tersebut berkedok kristenisasi.
Terakhir, Minggu (11/2), Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog, Sleman, Yogyakarta diserang oleh seorang pria bersenjata yang kemudian diketahui bernama Suliyono (22), warga Banyuwangi.
Serangan tersebut melukai tiga orang, termasuk Pastor Karl Edmund Prier, SJ yang sedang memimpin misa. Romo Prier dan seorang umat bernama Budijono mengalami luka di kepala, dan satu umat bernama Martinus Parmadi Subiantoro terluka di punggung.
"Saya cuma membaca yang di Yogya itu, mereka berkeliling itu, mungkin ada keresahan dalam jiwanya, ada ajaran yang masuk. Saya tidak tahu, biar polisi nanti yang menjelaskan," ujar Wapres.