Warga bakar pos polisi di Sentani Papua
Warga membakar pos polisi karena tak terima atas kematian salah seorang warganya.
Aksi anarkis kembali terjadi di Papua, kali ini sebuah pos polisi di Kabupaten Sentani menjadi sasaran amuk massa. Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan bahwa beberapa warga melakukan pembakaran pos polisi lantaran tak terima atas kematian salah seorang warganya beberapa waktu yang lalu.
Seperti dilansir oleh Antara, kejadian bermula sekitar pukul 14.45 WIT di Jalan Kemiri Sentani depan Ruko Empat Putra atau depan Masjid 751/R. Di tempat tersebut terjadi perusakan dan pembakaran pos polisi oleh masyarakat dan pemuda yang sedang mengantar jenazah Simon Sokoy, putra dari Serda Richardo Sokoy (anggota Kodim 1701/Jayapura).
Aksi pembakaran itu terjadi pada hari Rabu (25/12) ketika ratusan warga mengikuti prosesi pemakaman jenazah Simon Sokoy di TPU Kemiri Sentani. Ketika mobil ambulans milik Rumah Sakit Yowari tiba di area pemakaman, massa yang berada di sana seketika mengamuk.
"Pukul 14.30 WIT, massa merusak Pos Lantas Sentani dan menghancurkan kaca dengan menggunakan batu dan balok serta merusak pintu kantor polisi yang berada di Jalan Hawai depan Masjid Al Aqsa Sentani," kata salah satu warga di lokasi kejadian.
Mengetahui aksi anarkis massa itu, sekitar pukul 16.10 WIT personel dari Batalion 751/R segera mendatangi lokasi kejadian untuk membersihkan sisa bekas pembakaran pos polisi sekaligus berjaga untuk mengantisipasi terjadi serangan balik dari massa. Sementara itu para massa yang menghadiri pemakaman langsung diarahkan menuju ke Koramil Hawai Sentani untuk pertimbangan keamanan.
Beruntung tak ada korban dalam kejadian ini. Namun pos polisi tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah lantaran semua kaca dan pintu sudah tampak hancur dan berserakan. Sedangkan pos polisi di depan masjid 751/R mengalami rusak parah dan sempat dibakar massa, tetapi api masih dapat dipadamkan oleh anggota Kodim 1701/Jayapura bersama masyarakat yang tinggal di sekitar pos polisi.