Warga Pesisir Manokwari Timur Lihat Fenomena Waterspout
"waterspout" merupakan fenomena alam yang identik dengan fenomena puting beliung.
Warga di pesisir pantai Manokwari Timur Provinsi Papua Barat melihat fenomena alam "waterspout" atau angin putar di permukaan air pada Rabu pagi sekitar pukul 07-00 WIT. Kemunculan pusaran angin di atas permukaan laut ini sempat menggegerkan warga sepanjang pesisir pantai Manokwari Timur.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Rendani Manokwari Daniel Tandi yang dikonfirmasi membenarkan fenomena tersebut merupakan "waterspout" yang terbentuk dari sistem awan kumulonimbus.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa nelayan Bojonegara menjauh saat ada angin puting beliung? Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang. Ketika tanda ini muncul, mereka segera menjauh untuk keselamatan sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.
-
Bagaimana warga di Desa Sedadi merasakan angin puting beliung? “Angin datang saja gitu. Saya panik. Kejadiannya tiba-tiba. Nggak ada hujan, cuma angin,” kata Setiyowati, warga Desa Sedadi.
Ia menjelaskan "waterspout" merupakan fenomena alam yang identik dengan fenomena puting beliung, tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas. Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan kumulonimbus.
"Fenomena waterspout biasanya bersifat lokal di perairan, dan terjadi dalam periode waktu singkat, paling lama 15 menit," ujarnya dilansir Antara, Rabu (24/11).
Ia mengatakan fenomena "waterspout" bergantung pada kondisi labilitas atmosfer sekitar. Namun demikian, tidak semua awan kumulonimbus dapat menimbulkan fenomena semacam itu
"Awan kumulonimbus juga mengindikasikan potensi hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang,"ujar Daniel Tandi.
Pantauan lapangan, fenomena "waterspout" berlangsung selama 15 menit, sekitar pukul 07.00-15.00 WIT saat belalai angin mencapai tepian pantai Manokwari Timur.
Baca juga:
Temukan Pohon Tumbang di Jakarta, Segera Hubungi 112
Siklon Tropis Paddy, BMKG Prediksi Pulau Jawa Alami Hujan & Angin Kencang
Angin Kencang Rusak 15 Rumah Warga di Sinjai
Fenomena Water Spout di Perairan Buleleng Bali Jadi Tontonan Warga
3 Warga di Mojokerto Meninggal Akibat Angin Kencang