Warga Terima Pembayaran UGR Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Salah satu warga lainnya yang menerima pembayaran UGR, Timotius Samosir juga menambahkan, proses pembayaran UGR dilakukan dengan sangat terbuka terhadap warga. Dengan demikian, membuat warga bisa menerima proses pembayaran UGR.
Proses pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGR) terhadap warga yang bangunannya berada di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Tanah Galian, Kelurahan Halim, Makasar, Jakarta Timur akan rampung. Rampungnya pembayaran itu sendiri sesuai dengan target.
Keyakinan itu ditunjang dengan proses pembayaran UGR terhadap warga yang berjalan lancar dan hampir rampung. Bahkan sejumlah warga yang pada awalnya keberatan dengan nilai ganti kerugian, kini sudah bisa menerimanya.
-
Mengapa pembangunan infrastruktur di Kutai Timur perlu dipercepat? Pembangunan infrastruktur di Kutai Timur memang masih perlu banyak pembenahan. Selain persoalan pembangunan fisik jalan, masalah lain yang penting bagi masyarakat adalah infrastruktur air bersih.
-
Dimana lokasi pembangunan Depo Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pembangunan Depo Tegalluar yang menjadi markas Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sudah mencapai 83,70 persen.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Mengapa pembangunan jalur kereta api di Aceh memakan waktu yang cukup lama? Pembangunannya tidak berjalan mulus dan memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi keamanan yang masih sangat rawan.
-
Kapan teknologi transportasi mampu memberikan mobilitas yang lebih cepat dan efisien? Mobil listrik memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energi, mengurangi polusi udara dan bahan bakar fosil.
-
Kenapa pembangunan jalur kereta api dari Garut ke Cikajang dianggap menguntungkan? Guru Besar Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung, Prof. Kunto Santoso, mengatakan bahwa pembangunan jalur kereta api dari Garut ke Cikajang dinilai sangat menguntungkan karena akan menghidupkan ekonomi di daerah sekitarnya, mengangkut hasil perkebunan, dan juga menghidupkan sektor pariwisata.
Visensius Rani, salah satu warga yang menerima UGR, mengatakan proses pembayaran sudah sesuai dengan keinginan warga. Ia mengaku bahagia dengan pembayaran UGR yang sesuai dengan keinginannya.
"Sesuai dengan keinginan saya," kata Vinsen usai proses pembayaran uang ganti kerugian, di BNI KCP Matraman, Jakarta Timur, Jum'at (29/11).
Vinsen menjelaskan, pada awalnya sempat menolak UGR lantaran ada kesalahpahaman komunikasi. Namun, setelah mendapat penjelasan, warga bisa menerima dan memahaminya. "Pada awalnya dulu mungkin kita kurang komunikasi aja," ujarnya.
Salah satu warga lainnya yang menerima pembayaran UGR, Timotius Samosir juga menambahkan, proses pembayaran UGR dilakukan dengan sangat terbuka terhadap warga. Dengan demikian, membuat warga bisa menerima proses pembayaran UGR.
"Menurut saya merasa sangat terbuka dan sangat luar biasa. Karena apa yang dilakukan oleh PSBI dan BPN itu sangat kita senangi. Karena tidak banyak hal-hal yang tidak menyenangkan," ujar Samosir.
Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan selesai sesuai dengan target. Hal ini dikarenakan proses pembebasan lahan yang hampir rampung.
Terdapat empat stasiun yang menyokong jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Diantaranya Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar. Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung, menjadi sekitar 46 menit.
Baca juga:
Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Bandung Baru 38 Persen
Lahan 45 Hektare Pemprov Jabar Dijual Secara Ilegal untuk Proyek Kereta Api Cepat
Jokowi Ingin Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Gunakan Komponen Lokal
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 36,01 Persen
11 Rumah Rusak dan 3 Nyaris Ambruk Terdampak Proyek Kereta Cepat
Pembangunan Kereta Cepat Capai 36 Persen, Pembebasan Lahan 99,06 Persen per Hari ini