Warnai Ramadan, Hotel Santika Mataram pamer replika masjid dari roti
Roti tersebut akan diikutsertakan dalam pawai menyambut Idul Fitri, dan semua masyarakat bisa mencicipi roti ini.
Hotel Santika, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menampilkan replika bangunan masjid kuno Bayan Beleq selama Bulan Ramadan. Uniknya, replika masjid ini terbuat dari roti lengkap dengan pemanis alami di dalamnya.
"Kita membuat replika masjid dari bahan roti ini dalam rangka menyambut bulan puasa dan ingin menampilkan sesuatu yang berbeda," kata Reza Bovier, General Manager Hotel Santika, dilansir Antara.
Jika selama ini Ramadan di setiap hotel dihiasi aksesoris beduk dan ketupat, namun untuk tahun ini pihaknya menampilkan replika menyerupai masjid kuno Bayan Beleq di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara.
"Di bulan Ramadan ini, kita mencoba kreasikan dengan budaya Islam di Lombok, yakni bangunan masjid yang sudah berusia 200 tahun. Masjid itu merupakan bukti sejarah syiar Islam di Pulau Lombok," jelasnya.
Seperti yang telah disebutkan, bahan utama dari bangunan masjid ini adalah roti. Tentunya, proses pembuatan replika masjid ini membutuhkan waktu yang lama, yaitu satu bulan dengan 10 orang pembuat.
"Kalau bahannya roti seperti atap masjid, dinding dan lantainya itu terbuat dari tepung, susu cair segar, cokelat, jahe, kayu manis, dan madu," imbuh Reza.
Selain itu, agar bangunan masjid berdiameter panjang 2,30 meter, lebar 70 cm, dan tinggi 140 cm ini tetap kokoh, Reza menggunakan triplek yang kemudian ditempel dengan roti. Untuk mempercantik replika masjid, pihaknya juga memberi beberapa ornamen dan hiasan seperti beduk.
Bukan hanya membuat replika masjid kuno Bayan, Reza mengatakan pihaknya juga membuat kitab suci Alquran yang terbuat dari cokelat berdiameter 50 cm. Di atas cokelat bertuliskan surat Al Baqarah dan surat Al Fatihah.
"Jadi replika masjid dan kitab suci Al Quran ini kita pamerkan selama satu bulan Ramadan di lobi hotel," pungkasnya.
Reza mengatakan replika masjid ini bisa bertahan sampai tiga bulan. Namun roti tersebut akan diikutsertakan dalam pawai malam takbiran menyambut hari Raya Idul Fitri.
"Nanti seusai kegiatan, kita mempersilakan masyarakat untuk mencoba memakan replika masjid yang terbuat dari roti itu," tutupnya.